Sore harinya aku duduk ditaman bersama Kenan. Aku awalnya bingung kenapa Raiden tidak ikut. Tidak seperti biasnya jika dia tau Kenan akan kesini pasti dia akan memaksa ikut. Atau dia sekarang sedang bersama Yuki?.
"Cell bagaimana dengan tanganmu?" tanya Kenan.
"Sudah tidak sakit" kataku sembari menatapnya.
"Cell maafkan aku yang menaruhmu di bangku cadangan" katanya.
Aku hanya diam sembari menatapnya.
"Aku hanya tidak ingin kau terluka seperti ini" katanya.
"Tidak papa, aku juga terbawa emosi tadi pagi. Aku juga mau meminta maaf padamu Kenan aku sudah membentakmu tadi pagi" kataku.
"Tidak kau tidak bersalah Cell, aku yang salah. Jadi kau mau memafkanku kan?" tanyanya.
"Tentu saja, kenapa tidak?" jawabku sembari tersenyum.
Aku melirik kearah tasnya, dan menemukan sesuatu yang membuatku terdiam. Gantungan itu, dia masih menyimpannya?.
"Gantungan itu?"
"Ah ini pemberianmu kau masih ingatkan? Aku menggantungnya di tas sekolahku sejak sekolah dasar" katanya.
Aku tersenyum, aku juga masih menyimpannya namun aku memilih untuk menggantungnya di tembok meja belajar bersama pesawat milik Kenan.
"Dulu aku juga sering memeluk pesawat mainanmu saat tertidur" kataku. Dia terlihat terkejut dan kembali menatapku.
"Aku menangis karena pengasuhku meletakkannya di dus mainan" kataku sembari tertawa.
"Dia sampai di pecat oleh ayah, aku jadi merasa kasihan padanya" lanjutku.
"Kau sangat lucu Cell"
"Hm,, sepertinya persahabatan kita akan berlangsung sampai tua nanti" kataku.
Aku menatap Kenan kenapa pria itu terlihat tidak senang dengan kata-kataku tadi?.
"Kau kenapa Ken?" tanyaku.
"Tidak papa, oh ya Mom membuatkanmu brownis mau aku suapi?" tawarnya.
Aku mengangguk, dia terlihat membuka tasnya dan mengeluarkan kotak bekal. Dia menyuapiku brownis, dia juga mengerjakan tugasnya di laptop miliknya.
"Kau sepertinya sangat sibuk Ken" kataku.
"Aku makan sendiri saja"
"Tidak, aku akan menyuapimu" kata Kenan.
Kenan kembali menyuapiku brownis dan kembali fokus pada layar laptopnya. Aku meraba mencari ponselku ah ternyata tertinggal di kamar.
"Kau mencari apa Cell?"
"Ponsel"
"Gunakan ponselku saja"
"Tapi aku ingin bermain game Kenan"
"Download di ponselku"
Aku mengangguk dan mengambil ponsel Kenan yang ia sodorkan. Aku menerima suapan brownis dan membuka ponsel Kenan. Aku terdiam wallpapernya berisikan fotoku dan Kenan saat di taman bermain.
Ah pria ini bahkan menjadikanya wallpaper ponsel?!. Jika dilihat-lihat kita berdua terlihat sangat imut dulu. Aku tersenyum kecil dan membuka aplikasi download game dan mendownload satu game kesukaanku.
"Kenan ada pesan dari Rachel" kataku sembari menyerahkan ponselnya kembali.
"Dia mengirimkan banyak pesan siapa tau itu penting" kataku.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSTROEMERIA [TAMAT]
Fantasy•...• Cerita ini akan mengisahkan perjuangan Daisy dalam mengubah takdir kehidupan Cellyn yang tragis. Cellyn, gadis yang memerankan peran antagonis di cerita ini. Apakah Daisy bisa mengubah takdir hidup Cell? Atau dia malah menjadi seorang yang s...