Aku menunggu Eve di depan gerbang sekolah. Dimana gadis itu dia menyuruhku menunggu namun sudah 15 menit dia tidak terlihat. Aku menatap kearah jam tangan ditanganku. Hari ini kita akan pergi ke mall.
Beruntung kita tidak ada ekskul sama sekali. Aku sudah berpamitan bersama Ayah tampan dan diijinkan dengan syarat harus mengabarinya jika terjadi sesuatu.
Pembelajaran sudah berjalan seperti biasa dan sama seperti dugaanku aku bisa dengan mudah memperlajarinya. Hanya tinggal mengulang saja maka aku akan mendapatkan nilai sempurna untuk ujian semester.
Aku tidak melihat Kenan ataupun Raiden. Mungkin mereka sudah pulang atau sedang bersama Yuki?.
Mengenai gadis itu tadi pagi aku melihat Yuki diantar oleh tuan Demitri. Sedangkan Raiden pria itu mengendarai motor kesayangnnya seperti biasa. Melihat interaksi antara mereka yang tidak baik aku menyimpulkan kalau Raiden masih tidak mau berbicara dengan ayahnya.
Aku menatap Eve yang keluar bersama seorang pria. Apa itu Kael?, Eve terlihat sangat senang dengan pipi memerah setiap kali Kael menatapnya.
"Wah kau jahat sekali Ve membuatku menunggu hampir setengah jam disini"
"Astaga Cell maafkan aku, aku lupa" katanya sembari mendekat.
"Iya-iya, bagaimana?"
"Ayo, Emm Kael juga ikut tidak apa-apa kan Cell?"
"Oh ya aku belum memperkenalkan kalian berdua" kata Eve.
"Kael dia sahabatku, Cell"
Aku tersenyum singkat pada Kael. Pria itu juga tersenyum padaku. Apa sekarang aku akan menjadi pawang mereka berdua?.
"Cell"
Baguslah! Aku menatap Kenan yang berjalan kearahku.
"Kau belum pulang?" tanya Raiden yang tiba-tiba muncul di sampingku.
"Belum aku akan pergi bersama Eve dan Kael"
Kenan menatap Kael dari atas sampai bawah begitu pula dengan Raiden. Eve menyenggol bahuku dan melotot, memberi isyarat agar mereka jangan menatap Kael seperti itu.
Aku menarik Raiden dan Kenan menjauh.
"Hei kalian berdua kenapa?"
"Apa dia teman barumu Cell?" tanya Raiden.
"Tidak! Dia calon pacar Eve, jangan menatapnya seperti itu mengerti!"
"Baguslah" aku menatap Kenan yang kini tersenyum kearahku.
"Ayo Cell"
Aku menatap bingung Raiden yang tengah menarikku.
"Hei aku akan bersama mereka Rai"
"Kau mau membawaku kemana?"
"Mengikuti mereka, aku tidak akan membiarkanmu menjadi gadis malang diantara pasangan yang sedang berbunga-bunga itu"
Aku menatap sebal kearah Raiden namun lagi-lagi tanganku ditarik oleh Kenan.
"Dia akan bersamaku"
"Tidak Ken dia akan bersamaku"
Aku menatap Eve yang tengah bersedekap dada menatap kelakuan Kenan dan Raiden.
"Ya kalian berdua! Seperti biasanya saja. Yang menang akan berangkat bersama Cell dan yang kalah akan pulang bersamanya" kata Eve.
Hidupku sudah seperti lotre saja. Aku menatap Kenan dan Raiden yang bersiap melakukan batu kertas. Dan pemenangnya Raiden, Raiden membawaku ke motornya dan Eve masuk kedalam mobil Kael.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSTROEMERIA [TAMAT]
Fantasy•...• Cerita ini akan mengisahkan perjuangan Daisy dalam mengubah takdir kehidupan Cellyn yang tragis. Cellyn, gadis yang memerankan peran antagonis di cerita ini. Apakah Daisy bisa mengubah takdir hidup Cell? Atau dia malah menjadi seorang yang s...