KENCAN PERDANA

996 168 0
                                    

Aku berdiri sembari melambaikan tanganku menatap kepergian mobil William. Aku segera berbalik dan melihat Ayah tampan yang berjalan kearahku.

"Kau menikmati liburanmu sayang?" tanyanya.

Aku mengangguk dan langsung memeluknya, Ayah tampan membalas pelukanku dan mengecup puncak rambutku pelan.

"Ayah sangat merindukanmu" gumamnya.

Hei ini baru satu hari dia sudah merindukanku saja. Ayah tampan membawaku masuk dan membiarkan beberapa pelayan membawa barang-barangku.

"Mandi dan beristirahatlah" kata Ayah tampan.

Aku mengangguk dan segera masuk kedalam kamar. Aku meletakkan bonekanya diatas meja belajar dan langsung melangkah menuju kamar mandi.

Setelah selesai mandi aku duduk di meja belajarku dan menatap boneka di depan. Aku tersenyum dan mengusapnya pelan.

Aku terdiam, melihat boneka ini mengingatkanku pada William. Pria itu, ada sesuatu yang mengganjal di benakku. Tapi apa?. Aku mencoba mengingat siapa William sebenarnya namun aku tidak mengingat apapun. Sial, aku sudah lama berada disini. Dan ingatanku tentang novel aslinya sudah mulai hilang.

Aku menghela nafas, dan menutup mataku pelan. Ben dia, apa tadi istrinya? Kekasihnya? Kakaknya?. Ah tidak, dia anak tunggal jika pun dia memiliki saudara pasti itu adiknya tapi dia terlihat lebih tua dibandingkan Ben.

"Cell kau tidak tidur?"
Aku berbalik dan menatap Ayah tampan di pintu. Aku menggeleng dan menatapnya yang kini berjalan menuju arahku, dia duduk di sofa.

"Cell kemarilah"

Aku berdiri dan menghampirinya yang terduduk di sofa. Aku duduk di sebelahnya, sepertinya dia akan mengatakan sesuatu.

"Apa kau mencintai William?" tanyanya.

Aku menyerngit, kenapa ayah tampan bertanya seperti ini padaku?. Dia menatapku lekat menunggu jawaban dariku.

"Aku sendiri juga tidak tau bagaimana perasaanku padanya ayah" kataku.

"Apa kau merasa nyaman bersamanya?" tanyanya.

Nyaman? Aku mengangguk. Dia tersenyum tipis dan mengenggam sebelah tanganku.

"Apa kau takut saat memikirkan kemungkinan terburuknya?"

Dia pergi dariku begitu?.

"Mungkin" jawabku.

"Baiklah, katakan pada ayah jika dia berani menyakitimu" kata ayah tampan sembari memelukku.

"Biarkan ayah yang menanggungnya"

Aku terdiam mendengarkan gumaman ayah tampan yang terdengar jelas walaupun itu hanya gumaman lirih.

Apa maksudnya?.

"Ayah apa ayah hari ini sibuk?" tanyaku.

Dia melepaskan pelukannya dan menggeleng. Bagus sekali, aku tersenyum senang.

"Ayo berkencan denganku"

Dia tertawa pelan dan mengangguk. Aku melupakan rasa penatku karena kemping tadi pagi. Aku akan menghabiskan waktu bersama ayah tampan.

Aku berjalan beiringan dengan ayah tampan yang mengenggam erat tanganku. Di belakang kami berdua ada Jack dan Ham. Kita akan berkencan di mall. Sebenarnya aku ingin mengajak ayah tampan membeli baju yang keren.

"Aku kira putri ayah ini tidak akan mengingat ayah lagi karena dia sudah mempunyai seorang kekasih"

Hei apa katanya?, bagaimana mungkin. Kau ayah tampanku.. Dan ya aku akan selalu mengingatmu ayah, dibanding dengan kebahagiaan yang lain melihatmu tersenyum dan berada disampingku itu lebih penting.

ALSTROEMERIA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang