Aku duduk dengan tenang di sebelah ayah tampan. Aku memakai dres selutut dengan rambut tergerai dan dipasang beberapa aksesoris rambut.
Ayah tampan dan Cris terlihat kompak memakai jas hitam mereka. Aku menatap keluar, sedikit lagi kita akan sampai dan aku sangat gugup.
"Cell kau baik-baik saja?" tanya Cris.
Aku mengangguk pelan namun tanganku perlahan meremas dress yang aku pakai. Ayah tampan menggeleng dan memegang sebelah tanganku.
"Kau dulu berpidato di depan anggota kerajaan dan tidak terlihat segugup ini" kata ayah tampan.
Aishh ini berbeda, ada Kenan disana.
"Haha.. Iya aku hanya lama saja tidak menghadiri pesta dan pastinya ada seseorang yang aku kenal disana" kataku lalu mengusap tangan ayah tampan.
"Tidak papa jika ada yang macam-macam denganmu ayah akan maju terlebih dulu"
"Ayah sepertinya lupa siapa aku hem?"
Aku menatap ayah tampan dengan wajah sombong. Dia menghela nafas dan mengangguk paham.
Tak lama mobil yang kita tumpangi berhenti. Aku menatap keluar yang sudah ramai para tamu undangan entah itu karyawan ataupun pihak media.
Ayah tampan turun terlebih dulu, disusul Cris. Aku menghela nafas sejenak saat melihat Ham membawa kursi roda.
"Astaga" gumamku pelan.
"Ayo sayang"
Aku mengangguk dan mengalungkan tanganku pada leher ayah. Aku terangkat dan segera di dudukan diatas kursi roda, Cris menutupi kakiku dengan selimut dan aku menunduk mendengar beberapa perkataan orang disana.
"Astaga itu nona Cellyn kan?"
"Dia memakai kursi roda apa terjadi sesuatu?"
"Pantas saja dia lama berada di luar negri"
"Apa dia lumpuh?"
"Mungkin dia menjalani perawatan disana"
Bibirku berkedut mendengar perkataan mereka. Astaga, Cris!!.
Ayah tampan mendorong kursi rodanya dan aku segera tersenyum manis. Di sebelahku ada Cris yang mengeluarkan ekspresi datar.
"Cell"
Aku menatap Aunty Yuri di depan, ah dia terlihat akan menangis. Ayah menghentikan dorongannya dan semua orang menatap kami berdua.
"Astaga Cell aunty sangat merindukanmu" katanya lalu segera berjongkok dan memelukku.
"Aku juga merindukan aunty" kataku lalu membalas pelukannya.
Dia melepas pelukannya dan mengusap air matanya sendiri. Dia menangkup wajahku dan menelitinya.
"Kau bertambah cantik astaga... Kau tidak menua sama sekali" katanya.
Aku tertawa pelan, menua?.
"Cell ada apa dengan kakimu?" tanyanya dengan hati-hati.
Aku terdiam sejenak, melunturkan senyumanku. Untuk ini aku harus bagaimana menjelaskannya?. Aku melirik kearah Cris dia menatapku sekilas dan mengalihkan tatapannya kearah lain.
Sialan.
"Ah itu kakiku.. Kakiku emm.. terluka" kataku pelan.
Dia mengangguk paham dan kembali mengeluarkan air mata.
"Tidak papa kau tetap sangat cantik seperti ini" kata Aunty Yuri lalu kembali berdiri.
Ah bukan itu maksudkuuu..
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSTROEMERIA [TAMAT]
Fantasy•...• Cerita ini akan mengisahkan perjuangan Daisy dalam mengubah takdir kehidupan Cellyn yang tragis. Cellyn, gadis yang memerankan peran antagonis di cerita ini. Apakah Daisy bisa mengubah takdir hidup Cell? Atau dia malah menjadi seorang yang s...