S² •End•

2.7K 321 30
                                    

*ngiingggggggggggggggggg*

Kepalaku sangat pusing, aku mengerjapkan kedua mataku pelan mencoba menyesuaikan penglihatan ku.

Aku terdiam menatap kearah sepatuku, dan sekitar yang tidak asing.

"Hei Yuki kau sudah mengumpulkan berapa?"

"Baru lima belas"

Aku terdiam, mendengar nama yang barusan terucap. Yuki dia... Aku berbalik dan menemukan seorang gadis yang berjongkok tak jauh dariku. Aku ingat adegan ini, jika sudah seperti ini pasti..

"Aaa ada ularr"

Aku langsung berdiri, menatap tajam pada semak-semak di depan. Sial kenapa aku harus mengalami adegan ini lagi!.

Saat aku melihat seuatu berwarna hitam mendekat kearahku dengan cepat aku menginjaknya.

"Aaaaa ada ularr besar sekaliii" aku menutup telingaku mendengar jeritan salah satu siswi yang ada di sebelahku.

Aku berhasil menginjaknya! Aku berhasil!, Tidak ularnya masih menggeliat dan aku segera menginjaknya berulang kali.

"Mati kau mati kau mati" desisku sembari menginjakkan kakiku.

"Astaga dia berani sekali"

"Yuki kau tidak papa kan?"

Aku masih sibuk menginjak ular yang sudah tidak berbentuk, mengerikan sekali. Apa aku sekarang menjadi seorang psikopat!.

"Tidak papa, aku baik-baik saja ko"

Tapi tunggu dulu, suara cemas aku dengar tadi... Aku menoleh dan mendapati seseorang berdiri dindepan Yuki membelakangiku.

Dia Kenan atau Raiden?. Aku tidak bisa memastikannya karena dia yang memunggungiku.

Aish entah itu Kenan ataupun Raiden tidak penting, bukankah ini keputusanku untuk kembali dan tidak mengusik mereka. Aku memilih opsi kedua dari pilihan yang Irene berikan.

Setidaknya aku akan bermanja ria dengan ayah dan membuatnya bangga. Aku akan menjadi penerus perusahaan dan membuat ayah senang akan hal itu.

Tapi Kenan, apa aku bisa menampakan wajahku di depannya?. Setelah apa yang kami lalui, kenapa kenangan manis beberapa saat lalu berubah menjadi pahit dalam sekejap!.

Aku menunduk menatap kakiku dan ular yang kepalanya hancur di sebelahnya. Aku kembali dengan novel aslinya. Yang artinya aku tidak memiliki teman sama sekali.

Ayolah Daisy kau pasti bisa, dengan ini kau tidak perlu mengkhawatirkan alurnya lagi. Sudah pasti Raiden dan Yuki akan menjadi sepasang kekasih.

Untuk ayah tampan aku akan berusaha mendapatkan hatinya lagi, walaupun tidak mudah pasti aku bisa melakukannya. Ya pasti bisa..

Aku berbalik namun aku malah menabrak sesuatu.

"Sshhh"

Keningkuuu.... Siapa yang aku tabrak kenapa keras sekali!. Perlahan aku mendongak mencoba melihat siapa yang aku tabrak barusan.

Namun diluar dugaan, yang aku tabrak bukan tiang listrik ataupun pohon lebih lagi tembok. Tapi dia...

"K-kenan" ucapku tak percaya.

Dia menatapku dengan mata elangnya, astaga apa aku melakukan kesalahan? Bukannya ini baru diawal pertemuan setelah dewasa?!.

Tiba-tiba tubuhku tertarik kedepan dan Kenan memelukku sangat erat.

"Kenan apa yang kau lak-"

"Sudah aku bilang! Bawa aku juga kenapa kau tidak membawaku hah! Untung saja aku berhasil ikut masuk" katanya sembari memelukku.

ALSTROEMERIA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang