KEJADIAN APA LAGI INI!

977 172 0
                                    

Aku berjalan menuju dalam sekolah sendirian. Terlihat beberapa murid menyapaku, aku tersenyum dan membalas sapaan mereka.

Hidupku sedikit berubah, aku menjadi banyak dikenal dan mempunyai banyak teman di sekolah ini. Aku berjalan sampai aku bertemu dengan Kenan.

"Kenan" panggilku.

Dia berhenti dan berbalik badan menatapku kemudian tersenyum.

"Pagi Cell" sapanya.

"Pagi juga, dimana Raiden?" tanyaku padanya.

"Dia mungkin belum berangkat"

Aku mengangguk dan kita berdua berjalan menuju kedalam sekolah. Hubungan kita berdua terbilang membaik dalam hal dia tidak terlalu dekat denganku. Kita bertemu dan saling menyapa, kadang kita juga bermain dan belajar bersama.

Namun Kenan berubah, dia menjadi agak dingin padaku. Hei tapi tenang saja dia juga dingin kepada yang lainnya. Kata beberapa temannya dia berubah lagi menjadi Kenan yang dulu.

Aku mengerti mungkin dia kecewa? Atau memang dia melakukan apa yang dia mau bukan?. Yang terpenting adalah aku tidak menganggu kehidupannya.

"Cell"

Aku menatapnya, apa ada sesuatu yang dia ingin sampaikan?.

"Kau berubah"

Aku diam, hei kau juga berubah!.

"Berubah bagaimana?" tanyaku.

"Kau jarang bermain lagi denganku dan Raiden, kau menghabiskan banyak waktu dengan Will. Jadi kau sudah mencintainya?"

Aku terdiam, entah kenapa setiap kali mereka membahas masalah ini dadaku sesak. Mungkin karena aku sudah membohongi mereka tentang hubunganku dan Will. Tapi bukankah sekarang hubunganku dan dia sudah serius.

"Mungkin" kataku.

"Baiklah, aku akan kekelas kau belajar yang benar" katanya. Aku mengangguk dan melihatnya berjalan menuju gedung dua.

"Kenan kau juga berubah" kataku.

"Cell"

Aku berbalik dan melihat wajah William yang tersenyum manis padaku.

"Kenapa wajahmu jelek seperti itu?"

Kau.. Aku melotot menatapnya tak percaya. Ck, dia setidaknya memujiku cantik atau mengeluarkan kata-kata romantis.. Arghhh sialan!.

"Ini masih pagi kau mau berkelahi denganku?" tanyaku.

Dia tertawa pelan dan menggeleng, William merangkul pundakku dan mengajakku berjalan masuk.

"Tentu saja tidak, bagaimana kalau kekasihku ini akan terluka saat melawanku?"

Aku mendengus, percaya diri sekali dia. Aku tidak menjawabnya dan memilih menatap kerumunan di depan dengan sebelah alis terangkat.

"Hei ada apa ini?" tanyaku.

Pagi-pagi ada keributan menarik apa kali ini?. Aku dan William membelah kerumunan dan menatap dua orang di depan dengan wajah terkejut.

"Jim! Kael!" aku segera maju dan menarik Jim yang memukuli Kael dengan membabi buta.

"Hei ini ada apa?" tanyaku padanya.

"Lepaskan!" bentaknya sembari mendorongku.

Aku terhuyung kebelakang, beruntung William segera menangkapku.

"KALIAN BERDUA BERHENTI" Will mengeluarkan aura mengerikannya. Dia menatap tajam dua pria yang sudah babak belur di depan.

"Kalian pikir berkelahi di sekolah itu hal yang benar?! Berkelahilah diluar, jangan di area sekolah. Mau kalian berdua sampai matipun tidak akan ada yang melerai."

ALSTROEMERIA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang