Baliho besar terpajang di depan gerbang Andromeda. Selamat Datang Siswa Baru. Setiap murid memakai pakaian terbaik mereka untuk menghadiri promnight yang diselenggarakan setiap tahun oleh osis.
"Lighting di dalem udah pada di cek? terus sound system udah ok kan?" Megan bertanya pada Farhan seksi perlengkapan. Dia sudah keluar dari rumah sakit meski tangannya masih diperban bekas sayatan belati yang dilakukan anak 61 beberapa hari lalu.
"Udah, aman kok aman," jawab Farhan menggulung kabel listrik untuk disambungkan ke stop kontak yang ada di pos satpam agar lebih banyak bola lampu terpasang di sepanjang jalan karpet merah.
"Btw, si Yasmin bakal jadi dateng kan?" tanya Kiara sambil membenarkan polesan lipcreamnya lewat pantulan cermin lipat yang ia bawa.
"Katanya sih dia lagi otw," kata Jihan menerima pesan setengah jam lalu dari Yasmin.
"Kak Megan udah sembuh, guys. Liat deh dia pake jas warna merah sama dasi kupu-kupu, keren banget ya guys?" Dira memegang kedua pipinya yang memerah tersipu malu saat Megan mengangguk tersenyum pada mereka.
"Kak Megan udah sembuh?" tanya Ratu memperhatikan Megan dari atas sampai bawah.
"Ya beginilah," jawab Megan setengah hati. Dia belum pulih sepenuhnya dan masih menggunakan tangan kiri untuk beraktivitas sebab tangan kanannya masih kaku untuk digerakkan.
"Oh ya, temen kalian satu lagi mana?" tanya Megan tak melihat Yasmin diantara mereka. Sejujurnya dia sedikit penasaran terhadap gadis itu.
"Dia dateng kok, katanya lagi di jalan. Kenapa sih cari Yasmin? aku kan ada di sini, kak." Dira membenarkan tatanan rambutnya berharap dapat menarik perhatian ketua osis Megan.
Megan hanya membalasnya dengan senyuman lalu pergi begitu saja tanpa berminat memperpanjang dialog lagi. Megan bukan cowok gampangan, dia tipe pemilih soal wanita.
Jihan tertawa seraya memegang perutnya menertawai Dira. "Cieeee dicuekin ketos nih yeee."
"Ketebelan sih make-up lo kaya tante," Ratu mengusap wajah Dira menggunakan telapak tangannya.
"Dihh, kaya lo semua nggak aja! Tadi siapa yang di salon lama banget? sampe tiga jam! itu makeup-an atau lagi mati syahid?" cerca Dira menyindir Kiara dan Jihan.
"Bodo amat, yang penting gue kece malam ini," balas Jihan menyelipkan rambut ke telinga seraya berkerling sok kecentilan.
"Kece sih kece, tapi ada gak cowok yang lirik lo? daritadi perasaan gue liat, cowok-cowok pada masuk aja tuh gak lirik lo!" Ratu melipat ke dua tangan di dada menatap Jihan dari atas sampai bawah dengan tatapan menjatuhkan.
"Ihhh Ratuu!! Jangan buat gue down deh! gue kan lagi usaha buat narik cowok ganteng, hargai dong," rengek Jihan mencak-mencak seperti anak kecil.
▪▪▪▪▪▪
KAMU SEDANG MEMBACA
BAHURAKSA
Teen FictionAlam punya banyak cara mengistimewakan makhluknya. Tanpa terluka dia, kamu ataupun mereka tak akan pernah menemukan arti... semesta hidup karena masalah! Apa sebenarnya yang manusia butuhkan? Masalah yang harus menggunung setinggi krakatau atau masa...