Aroma lemon menyeruak merunjam hidung Nay saat membuka pintu kamarnya. Semua sudah tertata rapi dan bersih, pasti ibunya yang merapikan. Nay melempar ransel ke atas ranjang, dia duduk di tepi kasur sambil mengelus perutnya. Dia melirik jam dinding menunjuk pukul 5 sore, sangat cepat waktu berlalu. Nay takut hari ke hari perutnya akan semakin membuncit dan orang akan tau bahwa ia sedang hamil.
Mata Nay jatuh ke atas nakas. Secarik kertas berwarna pink yang membuatnya penasaran. Dia mengambil itu dan membaca tulisan yang tertera. "Ini undangan ulang tahun Yasmin?" Nay membalikan lagi undangan berikutnya, nama Bahuraksa Dewata Anggara Biru juga tertulis di balik nama Yasmin. "Eh, setau aku Yasmin---"
"Sayang, udah liat undangannya?" Yuli masuk ke dalam kamar mengagetkan Nay. Dia duduk di samping putrinya. "Kamu dateng kan?" Yuli mengusap surai hitam Nay.
Nay tersenyum tipis menggelengkan kepala. "Kehadiran Nay takut rusak suasana, bagaimanapun juga Aksa mantan Nay dan hubungan kita udah gak baik-baik aja sekarang, ma."
"Iya, tapi kan kamu datang buat Yasmin, nak." Yuli menyelipkan anak rambut di telinga Nay. Memandang wajah Nay adalah anugerah dari tuhan, betapa ia sangat beruntung menjadi ibu dari putri sekuat Nayla. Yuli tiba-tiba meraih tubuh Nay, dia mendekap Nay cukup lama sampai Nay mengerutkan dahi bingung.
"Mama kenapa?"
"Nggak sayang, mama cuma pengen peluk kamu aja."
Kedua tangan Nay ragu membalas pelukan Yuli, dia mengusap punggung ibunya. Nay merasa aneh pada Yuli, ibunya akhir-akhir ini jadi lebih pendiam dan suka duduk di teras.
"I love you, ma."▪▪▪▪▪▪▪▪
Sepasang sepatu hak tinggi 7 cm menaiki anak tangga tergesa-gesa, Berwarna senada dengan gaun yang dikenakannya, Yasmin tampil nyentrik pakai gaun dan aksesoris merah menyala dan rambutnya dihiasi jepit rambut bunga mawar merah. Dia agak kesulitan mengejar Joana yang sudah lebih dulu di dalam. Tadi Yasmin mendadak gugup saat sampai, ini pertama kalinya dia akan dinner bareng keluarga pacar.
Tak melihat satu pun orang di dalam restoran, Yasmin celengak celinguk meliarkan bola matanya ke segala sudut.
Senyum Yasmin merekah liat bayangan melintas 5 meter di depannya. Seorang pria berpakaian kaos oblong hitam dan celana pendek masuk ke dalam salah satu ruangan. Yasmin mengekorinya, saking terburu-burunya dia hampir saja keseleo untung keseimbangan tubuhnya tetap terjaga.
Ruang VVIP di pesan khusus ayah Aksa. Dia tidak suka makan di tempat ramai, maka dari itu Restoran super mahal Ayana di booking 24 jam, padahal dinnernya tidak akan selama itu.
Yasmin memegang kedua lututnya saat setelah sampai di ruang makan. Napasnya ngos-ngosan meraih segelas air putih punya Felix. Yasmin mereguknya sampai tandas. Monic, Joan, Felix dan Aksa menatap Yasmin. Gadis itu membulatkan mata liat gelas kosong di tangannya. "Hehhe, maaf, Yasmin haus capek habis lari-lari."
KAMU SEDANG MEMBACA
BAHURAKSA
Genç KurguAlam punya banyak cara mengistimewakan makhluknya. Tanpa terluka dia, kamu ataupun mereka tak akan pernah menemukan arti... semesta hidup karena masalah! Apa sebenarnya yang manusia butuhkan? Masalah yang harus menggunung setinggi krakatau atau masa...