48. Actress

260 80 50
                                    

Seluruh isi perutnya berisi air dan sisa-sisa makanan yang dicerna keluar dari mulut Patrio. Tubuhnya jatuh dari ranjang ke lantai. Rasa nyeri pada lambung seperti di pukul ribuan kali, dadanya terasa sesak, penglihatannya buram tapi masih bisa ia lihat batang tubuh seseorang di depannya sedang berdiri. "Sa-Sayang...sssstt akhhhhh...." kulit sekitar wajah Patrio membengkak kemerahan, otot persendiannya tak bisa digerakkan, sekujur tubuhnya mati rasa dan dia hanya dapat menggerakan kelopak matanya untuk berkedip. Sisanya, lumpuh total.

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

Penglihatan Aksa terpaku pada sosok pemuda yang bertekuk lutut di bawah pria berbadan gagah, berseragam hitam dan memegang senjata api menodongkannya ke kepala Bonar.

"Kau telah bermain-main di dalam, bukan? Apa kau senang setelah melukai nona Yasmin? Kau tau siapa dia? Dia cucu Altair Millano, putri Ermanno dan satu-satunya pewaris tunggal vorrei la vision."

6 orang lainnya keluar dari dua mobil jip mercedes. Aksa liat 7 orang mengepung Bonar, masing-masing membawa pistol yang diarahkan langsung pada Bonar. Wajah mereka seperti vampire, berkulit putih, berahang tegas dan mengenakan kacamata hitam.

Vikar, Beben dan para ketua geng keluar dari dalam gedung. Anak-anak Colombo,Nostra, Sandiego, Carioz, Essezy, Capone, Phoenix, Factory, Sagas, Bloderix, Cannos dan Panthera-x, Panthera melindungi ketua mereka masing-masing.

Suara tembakan yang terdengar beberapa menit lalu bukan berasal dari pistol yang di bawa Bonar lagipula senjatanya sudah jatuh, melainkan orang asing berwajah kental Eropa. Vikar menyerahkan pistol yang tergeletak di dalam. "Sa, ini pasti punya si Bonar."

Suara ban mobil melindas batu-batu kecil. Kemunculan kendaraan sedan mercedez putih, diikuti 8 jip di belakangnya. Cahaya lampu mobil mereka menyilaukan penglihatan semua orang.

"Bergerak ke dalam!" komando dari seorang pria baru saja turun dari mobil jip di belakang mercedez putih. Orang-orang berseragam hitam bersenjata Ruger casull 545 serentak maju. Tubuh mereka besar-besar dengan sorot mata tajam dan  raut wajah mereka dipenuhi angkara murka.

Seluruh anak Colombo,Nostra, Sandiego, Carioz, Essezy, Capone, Phoenix, Factory, Sagas, Bloderix, Cannos dan Panthera-x, Panthera terdiam nyaris tanpa pergerakan apapun, menyaksikan puluhan orang-orang bertampang khas Eropa menyerbu balai sentra.

Aksa sempat melihat tulisan Vorrei La vision di badge kanan tangan mereka. Dia menengok pada Vikar. Diperhatikannya, hanya dia satu-satunya orang yang tidak kebingungan melihat orang-orang asing itu. "Lu tau mereka siapa?"

Vikar tertawa sumbang, menyeringai. "Mereka pasukan elit bentukan bos Ermanno, Vorrei La vision. Mereka berjumlah terbatas, cuma 7 orang dari ribuan anak  buahnya yang terpilih. Lu liat mereka bertujuh!" tunjuk Vikar pada 7 orang yang sedang menodong pistol pada Bonar.

"7 orang itu orang kepercayaan boss Ermanno, visi mereka menguasai dunia kelam. Mereka juga berurusan sama orang-orang berpengaruh di dunia. Tujuan mereka bukan membunuh, tapi mencari untung. Sejauh yang gua tau, bos Ermanno berkecimpung di dunia persenjataan ilegal internasional."

"Termasuk Narkoba?"

"Gua gak tau banyak, hanya 7 orang itu yang tau bisnis underground apa aja yang di geluti bos Ermanno. Terus yang tadi rame-rame masuk ke dalem, mareka pionir 7 orang itu. Sebelum musuh menyentuh pertahanan Vorrei La vision, para pionir di garis depan siap mati demi menjaga kerahasiaan keluarga Altair Millano. Mungkin salah satu penyebab cewek lo di ajak ke Indonesia untuk menghindari musuh berat pesaing boss."

"Cewek gue?"

"Lu belum tau? Cewek lu kan anaknya bos Ermanno, Sa." timpal Beben.

Aksa manggut-manggut paham, dia menaruh rasa segan pada Yasmin setelah mengetahuinya. Meskipun begitu, hal itu tak membuat prinsip dan pertahanan nyalinya runtuh. Dia tetap Aksa. Bahuraksa si malaikat. Dia juga bisa menjadi iblis bila di usik terlalu keras sampai menembus batas kesabarannya.

BAHURAKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang