Kaki panjang putih mulus bercelana pendek masuk ke dalam pekarangan rumah. Derit gerbang besi yang ia dorong menimbulkan bunyi lumayan nyaring. Enggan meneruskan langkah, Nay mengamati lebih dulu rumah Yasmin. Semenjak Yasmin dekat dengan Aksa, hubungan mereka jadi renggang. Nay membawa sepiring bolu panggang di tangannya. Dia bukan mau minta maaf atau baikan sama Yasmin, tapi semua ini karena Yuli ibunya. Yuli memintanya untuk memberikan kue bolu pada Yasmin. Ibunya itu terlalu baik sama tetangga-tetangga komplek terutama keluarga Joana, kalau habis bikin kue pasti selalu sisain sedikit untuk dibagikan.
Dengan berat hati, Nay terpaksa harus masuk ke dalam dan mungkin ketemu Yasmin. Dia lihat mobil Joana tidak ada di garasi, berarti perempuan itu belum pulang dari kantor.
Nay memencet bel rumah beberapa kali, tak ada yang keluar. Dia meraih knop pintu lalu mendorongnya. Rumah Yasmin tidak kunci, sahabatnya itu selalu ceroboh. Bagaimana jika ada pencuri yang masuk? Ah, Nay tak peduli. Dia masuk ke dalam rumah, kesunyian dapat ia rasakan. "Yasmin?" panggil Nay.
Entah dimana Yasmin berada. Nay melirik jam dinding Pkl.18.30. Dia tau Yasmin tak mungkin tidur di jam segini. Nay mengecek ke area kolam, tapi tak menemukan sahabatnya itu. Sebuah benda menghentikan dirinya. Nay mendekati meja makan lalu menyimpan kuenya disana. Dia menemukan ponsel Yasmin ber-stiker anak ayam di atas meja.
"Dasar! Pintu gak dikunci, hape ditaro sembarangan. Deuh kebiasaan!" Nay mengambil ponsel Yasmin.Drrrttttt!
Panggilan video call dari seseorang yang tidak Nay kenal. Dahinya mengerut membaca nama KAK MEGAN KETOS dilayar. Setahun mengenal Yasmin, sahabatnya tak pernah dekat dengan cowok. Meski banyak yang menginginkan Yasmin, dia selalu menolak karena alasan tidak ingin pacaran dulu. Nay curiga bahwa Megan pacar atau gebetan Yasmin. Megan mengakhiri panggilan video call-nya."Eumhh, jadi penasaran sama siapa aja si Yasmin chattan. Ada gak ya nomor Aksa? gue cek deh." Nay mengotak-atik ponsel Yasmin dengan mudah karena hp Yasmin tak di password seolah memang tak ada rahasia di hp-nya.
Info panggilan terjawab dari Kak Aksa
Info panggilan tak terjawab dari Kak AksaNay beralih mengecek riwayat pesan dari Aksa di hp Yasmin.
Kak Aksa
Kemarin
Udah pulang?
Diantar sama siapa?
Tidur ya
Langsung tidurEkspresinya mengeras. Nay meremas ponsel Yasmin setelah melihat bagaimana Aksa memberikan perhatian dan menghubungi Yasmin lebih dulu. Dadanya bergemuruh, mata Nay memelotot tajam dan bibirnya membentuk garis keras mendengar langkah kaki menuruni anak tangga. Nay meletakan ponsel Yasmin kembali di tempat semula.
"Nay?" Yasmin mematung di tempat melihat Nay berada di rumahnya.
Nay melangkah maju mendekati Yasmin berpakaian jubah mandi lengkap dengan handuk dikepalanya. Pantas saja sedaritadi ia panggil tidak nyaut.
"Lo beneran jadi pelakor, Yas?" Nada bicara Nay terdengar halus namun ada sekelumit amarah yang bisa Yasmin rasakan.Mulut Yasmin mengatup, berusaha merapatkan bibirnya sambil berpikir kata-kata mana yang pas untuk menjawab pertanyaan itu. Dia harus penuh hati-hati karena pasti Nay berpikir kalau Aksa dan dirinya memiliki hubungan, dan itu tidaklah benar.
Mata Nay memicing berhenti di depan Yasmin. "Lo beneran jadi pelakor, Yas?" ulang Nay.
"Eumhph...Nay, Yasmin sahabat Nay. Yasmin dan kak Aksa hanya sebatas junior dan senior. Nay percaya kan sama Yasmin? Nay kan udah kenal gimana Yasmin. Nay masih salah paham soal kak Aksa jengukin aku pas aku sakit itu kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BAHURAKSA
Teen FictionAlam punya banyak cara mengistimewakan makhluknya. Tanpa terluka dia, kamu ataupun mereka tak akan pernah menemukan arti... semesta hidup karena masalah! Apa sebenarnya yang manusia butuhkan? Masalah yang harus menggunung setinggi krakatau atau masa...