1|| Mereka✨

229 51 43
                                    

.
.
.
.
.
(Jakarta, jam 2 siang)

Disebuah rumah ada 4 orang diruang keluarga dan suasana di sana sedang tegang tegangnya, karna Atlas ingin pergi dengan temannya.

"Ayolah gue bentar aja kok," mohon Atlas

"Gak boleh!!" larang Larissa

"Bentar aja, gue janji deh..." ujar Atlas lagi

"Gak boleh Atlas!!" balas Titania tegas

"Turutin aja yaelah Las," kata Belinda terkekeh

"Diem Lo." ujar Atlas melotot kecil kearah Belinda

"Lagian Lo mau jalan sama tuh cewek kan" kata Belinda sinis

"Gue pengen jalan sama dia" rengek Atlas mengeluarkan puppy eyesnya

"Lo tau kan Las...?! yang cowok aja kami kadang larang Lo, dan sekarang malah cewek." ujar Titania dingin

"Jangan kira kita gak tau, kalau dua Minggu yang lalu Lo jalan sama dia kan!" kata Larissa santai

"Dan karna dia Lo bohong ke kami Las." ujar Belinda kesal

"Lo bilang mau jalan sama Axel, tapi malah jalan sama dia" kata Titania dingin

Atlas hanya menundukkan wajahnya, dia tau kalau dia salah karna sudah bohongin kembarannya.

"Maaf" lirih Atlas menyesal

Mereka bertiga hanya menghela nafas panjang. Bi Ningsih yang melihat itu semua hanya tersenyum maklum.

"Lo bisa gak bohong kan?," tutur Titania dingin

"Gue tau. Walaupun Lo udah bilang tetap aja gak dibolehin sama kami, tapi itu lebih baik dari pada Lo bohong gitu Las" lanjut Titania panjang

2 menit berlalu tapi mereka gak ada yang bersuara lagi. Tiba-tiba ada yang datang dari arah luar

"Ini kenapa, kok pada diam gini?" tanya Paman Lian bingung

"Atlas mau ketemu pacarnya ded," balas Larissa santai

"Dia bukan pacar gue kok." gumam Atlas yang masih menundukkan wajahnya

"Ohh....! Deddy tau sekarang," ujar Paman Lian menganggukkan kepalanya dan terkekeh

"Emang kamu mau ketemu siapa?," tanya paman Lian lembut dan ikut duduk disofa

"Jesika ded." jawab Atlas mendongak sebentar dan menunduk lagi

Paman Lian mengerutkan keningnya, "Jesika Indriani itu kan?!," kata Paman Lian dan diangguki Atlas

"Ya pantes mereka marah sama kamu. Jesika itu kan musuh mereka dari dulu," ujar paman Lian terkekeh kecil

"Nah betul tuh ded, masa iya dia dekat sama tuh uler." ujar Belinda

"Udah-udah jangan gitu, nanti malah berantem lagi." kata Paman Lian menggeleng kecil

"Atlas...!!" panggil paman Lian dan Atlas mendongak menatap kearah Lian berada

"Kenapa ded?" tanya Atlas

"Kamu masih mau datangin dia hari ini?" tanya paman Lian dan dibalas gelengan lesu Atlas

"Kamu ikuti kata mereka ya, ini untuk kebaikan kamu juga kok" ujar paman Lian lembut

"Iya ded...!! Sekali lagi maaf udah bohongin kalian ya." kata Atlas menyesal

"Hm/ya/okee." balas Larissa,Titania dan Belinda bersamaan

Paman Lian pun tersenyum melihat mereka. Mereka ber-empat sudah dia anggap anak atasannya ini seperti anaknya sendiri.

"Deddy kapan nikah?!," tanya Larissa tiba tiba

"Kok kamu tanya itu." kata paman Lian

"Kami takut aja....!! Karna kami, Deddy gak nikah. Deddy kan sudah mengurus kami sampai sebesar ini," kata Belinda

"Jangan ngomong gitu, kalian sudah Deddy anggap seperti anak kandung kok" kata paman Lian

"Banyak kan yang suka sama Deddy diluar sana," ujar Titania

"Tuh janda depan rumah juga naksir sama Deddy." ujar Atlas

"Tante Monik kan janda anak 1 tuh, enak dong nikah langsung punya anak nanti." kata Belinda tertawa

"Tapi Deddy gak naksir sama dia..."jawab paman Lian cengengesan

"Deddy mau lajang sampai kapan."kata Larissa terkekeh kecil

"Entah lah Deddy belum tau, malah belum kepikiran untuk nikah." jawab paman Lian, mereka yang mendengar hanya tertawa geli

"Oh iya Deddy mau pamitan, soalnya mau ke bandung. Deddy ada urusan di restoran sana," kata paman Lian

"Sampai kapan Ded?" tanya Atlas

"Mungkin 3 hari atau 2 hari Deddy disana." jawab paman Lian

"Lama banget....." kata Belinda manja

"Berapa hari aja kok," balas Paman Lian terkekeh

"Kapan berangkatnya ded?" ujar Titania bertanya

"Sekarang mungkin." balas paman Lian tersenyum

"Yahh, serius ded....? Awas aja ya sampai lebih dari 3 hari." ujar Belinda serius

"Iya-iya yaudah Deddy mau berangkat nih, kalian jaga diri yaa." ujar paman Lian tersenyum lembut

"Iya ded....!!," jawab mereka

Mereka pun berjalan dan mengantar paman Lian sampai mobilnya diluar rumah.

"Hati-hati ded," ujar mereka serentak

"Iya Deddy hati-hati kok," kata paman Lian. "kalian juga jangan bandel sama bi Ningsih dan pak Rudi ya."lanjutnya

Mereka pun mengangguk. Setelah itu paman Lian masuk ke dalam mobilnya dan keluar dari perkarangan rumah itu.

Mereka ber-empat juga pergi dari sana dan masuk kedalam rumah untuk menuju kamar masing-masing.

✨✨✨✨✨

Hai maaf ya part pertama pendek, selanjutnya aku usahain panjang kok☺️

Jangan lupa vote yaa

(Posesif dari keluarga itu berbeda, apalagi dari kembaran sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Posesif dari keluarga itu berbeda, apalagi dari kembaran sendiri. Itu mempunyai arti tersendiri)

_Atlas Putra Pandora_


750 kata......

quadruplets (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang