67 || Siapakah Sebenarnya✨

28 4 0
                                    

Hai kalian. Silahkan dibaca ya part ini dan jangan lupa votment.....

WARNING!! Part ini membuat kalian pusing hihi, pecahkan teka-teki nya okey

.
.
.
.
.

"Mungkin ini sebuah teka teki." ujar dua orang yang berjalan kearah mereka.

Sontak mereka langsung menoleh kearah asal suara, sedangkan yang di tatap hanya menampilkan ekspresi biasa saja.

"Lo berdua kenapa ada disini?" tanya Atlas.

"Lo ikutin kami ya? Tapi kalian tau dari mana!" ujar jesika.

Geva dan Yana terkekeh saat melihat mereka bertanya seperti ini, sedangkan Ansen-ddk dan Anya tak mengenal mereka berdua.

Tiba-tiba Geva menunjuk kearah Cctv sebentar dan menatap kearah mereka kembali.

Geva berdehem singkat. "Kalian gak lupa kan?"

Mereka mengingat jika Geva seorang hacker. Geva dan Yana duduk di karpet bulu, Larissa ingin marah kepada mereka berdua yang membuat dia jadi seperti ini. Namun dia tak bisa, ini juga salahnya.

"Maksud Lo apa tadi tentang teka-teki?" tanya Rima  bingung.

Yana menghela nafasnya saat melihat mereka yang sangat kebingungan.

"Ayolah! Yang dikatakan adik kecil ini bukan hanya sebuah dongeng biasa. Tapi jika di teliti, kalian pasti mengerti jika itu ialah sebuah teka-teki." tutur Yana.

Suasana menjadi hening, sedangkan Aila dan Ansen juga memikirkan arti dari omongan anak mereka.

" 'Dua raja yang pintar dan licik membuat sebuah tempat istirahat yang nyaman, untuk mereka yang belum beristirahat.' Dari kata itu berisi tentang dua orang yang mempunyai jabatan yang penting, tetapi sangat licik." ujar Agra.

"Terus membuat tempat istirahat itu apa? Rumah, atau gimana? Dan maksud dari kata 'untuk mereka yang belum beristirahat itu artinya apa juga??" tanya Lea bertubi tubi.

"Itu! Apa mungkin gini, misalnya ya mereka itu baru selesai kerja dan dua raja itu membuat sebuah tempat istirahat untuk mereka." tutur Anya.

"Bisa jadi, tapi gak nyambung dengan masalah ini." kata Vion dan di benarkan mereka.

"Kita lupain aja dulu yang itu!! Kalau untuk kata 'Salah satu raja ikut tinggal disana, dan salah satunya kembali ke sebuah istana milik mereka'. Nah kalau ini lumayan gampang, raja tadi ikut tinggal ditempat istirahat itu, sedangkan yang satunya kembali kerumah mereka." ujar Axel dibetulkan mereka.

"Paragraf yang kedua 'Salah satu mereka menyamar menjadi seorang yang sedang beristirahat juga. Namun, tempat istirahat itu hanya untuk bermain raja yang ikut tinggal disana," kata Atlas mengingat perkataan Grey.

Seketika mereka terdiam, pikiran mereka tiba-tiba ngelag. Saat kata-kata salah satu raja menyamar itu mereka masih bisa menyimpulkan, tetapi apa maksudnya hanya untuk tempat bermain?.

"Kata selanjutnya aja ya oke!! Gue pusing mikirin yang tadi. Lanjutin yang lain aja," seru Andi memijat pelipisnya.

" 'Raja yang menyamar itu dibantu dengan beberapa prajurit setia milik mereka.' kalimat ini mudah, beberapa prajurit itu ialah bawahan mereka kan." ujar Yana santai dan diiyakan mereka.

"Lanjut ya, ini mumpung gue ingat kalimatnya. 'Hari demi hari terlewat, tetapi orang orang tak ada yang mengetahui jika raja dan para prajurit ada di lingkungan mereka.' Nah kalau ini tentang mereka yang belum mengetahui tentang adanya si raja dan para prajurit itu," tutur Rima cepat satu tarikan nafas.

"Oke-oke yang ini gue ngerti." ujar Andi menghela nafasnya.

"Apa lagi yang terakhir tadi? Ada yang ingat gak?" tanya Larissa.

"Saya ingat!! 'Sampai sekarang mereka belum beristirahat dengan tenang, walaupun sudah diberi tempat yang sangat nyaman oleh dua raja itu.' " kata Aila.

Seketika mereka bertambah pusing mendengar perkataan Aila tadi.

"Ini maksudnya apa sih? Misalnya emang di kasih sebuah tempat harusnya mereka harus tenang kan, bahagia gitu?" ujar Axel mengacak rambutnya kasar.

"Dalam artian berbeda." ujar Ansen, dan itu membuat bertambah bingung lagi dan lagi.

Sebenarnya Ansen juga tak mengerti, tapi dia ingin saja berbicara apa yang ada dipikirannya.

"PBL, PBL, PBL, pusing banget lohhh!!" pekik Andi.

"Asli ya, ini teka-teki lebih susah dari pada soal matematika." rengek Axel.

Sedangkan Geva dan Grey hanya menatap kearah mereka satu persatu. Sebenarnya ada 3 orang yang mempunyai kelebihan disini, pasti bisa memecahkan teka-teki ini.

Agra, Geva dan Grey. Sedangkan Yana dia sama seperti mereka semua, dia tak mengerti.

"Yang kita harus cari tau ialah yang dimaksud kalimat 'Mereka' itu siapa?" ujar Geva santai.

"Bener juga. Yang mereka nya itu siapa? kita aja gak tau kan!!" ucap Lea.

"Yang tau semua ini..."

Mereka menatap kearah Geva yang hentikan omongannya.

"Raja dan para prajurit itu, jangan lupakan juga ada satu raja yang ada disana." lanjut Geva.

"Nggak mungkin kalimat 'Mereka' itu kita." ujar Atlas menatap kearah mereka satu persatu.

"Enggak, nggak mungkin. Ini gak mungkin dong, lagian kita ada sangkut pautnya dari mana coba?!" ujar Rima terkekeh.

Mereka yang disana membetulkan, tetapi tak yakin juga, mereka bingung harus berekspresi bagaimana.

"Jika memang benar kalimat 'Mereka' itu kita, berarti raja dan para prajurit itu ada disini." kata Yana tiba-tiba.

Mereka saling bertatapan, sedangkan Grey sudah tertidur di pelukan Ansen. Dalam hati mereka menebak siapakah raja dan para prajurit itu.

Terkadang para prajurit tak menyadari jika dia adalah prajurit nya. Namun terkadang mereka sadar dan seketika melupakan itu semua kembali.

Tetapi jika sudah ditempat dimana raja yang lain berada, mereka berdua sadar 100%.

Bahkan mereka memang ingin mengikuti alur dari kedua raja itu, ya karena mereka bawahan kedua raja itu.

Para prajurit itu disini seperti tak tau apa yang terjadi, bahkan sekarang dia ikut mencurigai dan mencari siapa raja dan para prajurit itu. Padahal mereka ialah prajuritnya.

"Bodoh, Lo bertiga ikut cari siapa prajurit dari perkataan itu yang jelas jelas itu kalian."

Batin seseorang tanpa ada yang mencurigainya, sungguh dia sekarang ingin tertawa nyaring.

Mereka meminum minuman yang di siapkan Aila, dan ini juga untuk mengurangi pening di kepala mereka.

Sedangkan Geva dan Yana juga ikut minum, karena Aila tadi membuat lebih.

Berapa menit berlalu, mereka hanya terdiam dan karena sudah tak ada pembicaraan, mereka pamit ingin pulang kerumah masing-masing.

Apakah mereka melupakan sesuatu! Bukankah bisa jadi raja atau para prajurit  tidak berada di dekat mereka sekarang, bisa jadi kan ada di tempat lain.

✨✨✨✨✨

Kalian ngerti?? Kalau nggak ngerti ulang ulang aja dulu, supaya ngerti. Jujur aku awalnya pusing kok, bahkan mikirin part ini dari pagi sampai malam. Dan itu sedikit demi sedikit dan akhirnya selesai deh....

---

Cari tau tokoh utama di cerita ini, bisa saja bukan dari mereka berempat kan!

Tapi mungkin sebentar lagi kalian mengetahuinya...

1020 kata........

quadruplets (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang