48 || Indriyana Cahya ✨

28 8 3
                                    

Guys jangan jadi Silent readers ya:))

.
.
.
.
.

Dipagi hari Atlas sudah memakai seragam sekolahnya dia terdiam bagaimana bisa dia sudah dirumah, tadi malam kan dia baru mau keluar dari klub dan....

"Gue gak ingat!!" ujar Atlas mengacak rambutnya kasar

Dia terdiam dan mulai mencoba mengingat apa yang terjadi tadi malam.

"Tadi malam itu. Gue....gue ngapain aja ya?? Dan sama siapa pulangnya?? Gak mungkin gue bisa pulang sendiri." kata Atlas bingung

Atlas memijat pelipisnya pusing, karena terlalu banyak minum tadi malam ditambah sedang memikirkan siapa yang membawanya pulang. Tiba-tiba dia teringat sesuatu...

"Dimobil gue kan ada Cctv nya, dan berarti gue bisa tau dari sana dong." 

Setelah itu Atlas mencari laptopnya dan membuka Cctv yang ada dimobil, saat ketemu dia langsung melihat siapa yang mengantar nya tadi malam.

Berapa menit berlalu dan dia sudah melihat siapa yang mengantar dan apa saja yang dia lakukan. Seketika wajah nya blushing. Kenapa dia harus bicara begitu pada jesika, dan kenapa omongannya sangat ngawur gitu. Mau ditaruh mana wajahnya jika bertemu jesika saat disekolah nanti.

"Astagaa Atlas, Lo kenapa bego banget sih." rengek Atlas kepada dirinya

Hufhh

Dia menghembuskan nafas panjang untuk menenangkan dirinya, seraya tersenyum tipis.

"Oke, tenang Atlas tenang!!"

Dia melirik sekilas jam tangannya dan mengalihkan pandangan lagi, tetapi ia tiba-tiba menatap jamnya dengan cepat.

Dia kaget, dia langsung keluar dari kamar dan tak lupa menutup pintunya, berlari menuruni tangga karena ini sudah mulai terlambat, dia tak makan di rumah hari ini.

Mobil milik Paman dan Larissa sudah tak ada disana, karena paman dari jam 5 tadi sudah pergi, sedangkan Larissa mungkin sudah berangkat sekolah.

Atlas mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, tiba-tiba pikirannya mengarah tentang dimana mereka berempat berkumpul, dia merindukan momen itu.

Makan bersama! Bercanda! Berangkat sekolah juga selalu bersama walaupun beda mobil. Tak terasa air mata Atlas keluar dan langsung dihapus dengan kasar.

Dia terkekeh seraya tersenyum tipis dengan pandangan fokus kearah depan.

Butuh berapa menit dia baru sampai dan saat itu gerbang sekolah baru saja ingin ditutup. Untung saja dia cepat kalau enggak mungkin dia sudah telat, ya walaupun ini sekolah keluarganya dia tetap menjalankan hukuman jika dia berbuat salah.

Setelah memarkirkan mobil dia langsung turun dan berlari menuju kelasnya. Karena dia sudah terbiasa berangkat cepat, bahkan ini baru sekali Atlas berangkat jam segini saat SMA.

Saat sudah sampai ternyata didalam kelas ramai karena jamkos, dia berjalan kearah bangkunya dan juga dia melirik Larissa yang sedang memainkan hp di kursi.

"Santai banget dia setelah bunuh kembaran sendiri, kayak gak punya hati, miris banget gue liatnya." batin Atlas

Tiba-tiba Larissa dapat sebuah notif entah itu dari siapa. Awalnya dia tak mau menuruti orang itu, tetapi karena diancam bakal disebar tentang dialah yang membunuh Titania. Mau tak mau Larissa berdiri dan menuju kearah taman belakang sekolah.

Mereka yang melihat Larissa keluar cuek-cuek saja, sedangkan Atlas malah menatap punggung Larissa datar. Sebenarnya dia sangat benci kepada Larissa, tetapi rasa benci itu dia buang jauh-jauh karena Larissa ini kembarannya.

quadruplets (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang