18 || Siapa targetnya✨

41 19 11
                                    

.
.
.
.
.

Mereka semua sudah sampai dirumah. Larissa yang baru turun dari mobil langsung berlari ke kamarnya. Dan itu membuat mereka bingung kecuali Atlas

Belinda menatap punggung Larissa yang mulai menjauh. "Dia kenapa Las??"

"Gak apa, mungkin dia capek." balas Atlas tersenyum kecil

"Oh gitu." ujar Belinda mengangguk

"Ded, Tit, Bel. Aku ke dalam duluan ya, soalnya mau istirahat." kata Atlas

Mereka mengangguk. "Yaudah kamu istirahat ya," ujar paman dan diangguki Atlas

Atlas juga masuk kedalam rumah menuju kamarnya, dan diluar sisa mereka bertiga dengan penuh tanda tanya karena melihat sifat Larissa tadi.

"Mereka kenapa??" tanya Titania bingung

"Mungkin benar mereka kecapean nak, jadi kalian juga nanti istirahat ya." kata paman Lian dan diangguki mereka berdua antusias

Paman tersenyum. "Yuk masuk!!"

"Ayo Ded." ujar senang Belinda dengan mengandeng tangan paman dan Titania

Mereka masuk kedalam rumah dengan tersenyum. Karena sifat Belinda yang manja ini lah membuat mereka senang dan bahagia. Mereka bersyukur bisa berkumpul gini, walaupun tanpa Adora dan juga Rayn.

***

Sedangkan dikamar Atlas.....

Dia sedang duduk dengan termenung diranjang nya, ia memikirkan gimana kedepannya kehidupan mereka. Ia selalu berharap ini semua akan berhasil.....

"Mudahan lancar aja." ujar Atlas membaringkan tubuhnya di ranjang

Ia menatap langit-langit kamar nya yang bergradasi warna hitam dan abu-abu. "Tidur gak apa kan ya, tapi ini udah jam 5 sore. Yaudahlah gapapa badan gue penat banget nih pengen istirahat,"

Dia memejamkan matanya dan mencoba untuk tidur, berapa menit kemudian Atlas sudah menuju alam mimpinya. Mungkin benar, ia kelelahan sampai-sampai ia cepat menuju alam mimpi seperti ini.

***

Disisi lain ada dua orang berbeda gender yang sedang berbincang mengenai tugas mereka, dengan di depan mereka ada sebuah botol Vodka yang tinggal setengah.

"Gimana!! Gue udah gak sabar nih hancurin mereka, apalagi gue pengen liat korban Lo menderita." ujar remaja 1 tak sabar

Remaja 2 mengambil gelas yang sudah berisi minuman Vodka. "Sabar aja dulu. kita tunggu perintah Big Boss"

"Nunggu perintah tu kakek tua." sinis remaja 1 menatap partnernya yang meminum Vodka tadi

Remaja 2 mengangguk dan menaruh kembali gelas itu. "Jangan salah tua-tua gitu kemampuan nya gak bisa diragu kan. Dia licik,"

Remaja 1 menghela nafasnya. "Iya juga sih. Dia licik banget, padahal udah tua bangka."

"Udah mau tanah!!," remaja 1 yang mendengar perkataan itu langsung terkekeh

Ia menatap sebuah foto sekilas dan menatap partnernya lagi. "Oh iya, jadi siapa dulu yang kita hancurin dari mereka ber-empat? "

Remaja 2 menunjuk salah satu foto yang ada di depan mereka. "Dia."

"Wah. Kasian banget ya, padahal dia gak salah apa-apa tuh. Tapi it's okay, dia cocok jadi target pertama. Soalnya dia bisa kita bohongin," ujar remaja 1 tertawa kecil

"Dia salah. Salah karena dia udah lahir didunia ini, apalagi dia di takdir kan ada hubungan darah dengan mereka." kata remaja 2 ikut tertawa

Remaja 1 mengangguk. "Lo pintar juga milih target pertama,"

"Tentu." kata remaja 2 mengeluarkan smirk nya

Remaja 1 menatap foto-foto itu lagi yang disana berbeda orang dengan foto tadi. "Kalau target kedua siapa??,"

"Mungkin dia." tunjuk remaja 2 ke satu foto lagi, yang menampilkan gadis cantik disana

Remaja 1 mengerutkan mengernyit heran. "Kenapa harus cepat banget Lo selesaikan permainan di dia?,"

"Cara penyelesaiannya berbeda nanti, bisa juga dia menghancurkan dirinya sendiri nanti." kata remaja 2 tersenyum lebar

"Ah, dan yang itu" lanjutnya menunjuk sebuah foto yang tersisa

"Dia?," tanya Remaja 1 bingung dengan melihat foto itu

Remaja 2 mengangguk. "Mungkin kita gak usah capek-capek nyingkirin dia,"

"Kenapa?," remaja 1 terkejut

Remaja 2 memberikan sebuah kertas.
"Nanti dia bakal mati sendiri,"

Ia berucap santai tetapi di lubuk hati yang terdalam ada rasa tak rela saat tau itu semua. Remaja 1 langsung melihat isi kertas itu, dan setelah melihatnya dia tersenyum lebar.

"Bagus, Lo dapat dari mana nih. Mantap bengett!!," ujar remaja 1

Remaja 2 terkekeh. "Lo gak lupa kan. Kalau gue bisa retas Cctv, lagian retas Cctv rumah sakit sih gampang aja. Gak susah bagi gue,"

"Iya juga." kata remaja 1 tertawa

Remaja 2 menatap parternya dan menepuk pelan bahu itu, secara perlahan ia mengelusnya dengan pelan tapi bisa membuat rangsangan.

Dan betul saja remaja 1 langsung naik kepangkuan remaja 2, dan langsung mengelus jakun itu dengan menggoda. Baginya jakun milik remaja ini sungguh candu, padahal semua orang pasti memiliki itu apalagi lelaki.

Secara perlahan wajah mereka mendekat dan langsung menempelkan bibir menjadi satu. Lama kelamaan ciuman mereka bertambah panas dan berakhir dengan persatuan tubuh mereka berdua.

✨✨✨✨✨

Aku masih polos pren, masih polos!!

Gak ada adegan gitu ya, dan mudahan Quadruplets kita selalu bersama sampai cerita ini selesai

(Sebuah keharmonisan keluarga itu membuat seseorang tegar, tetapi gimana jika mereka sudah tak punya siapa-siapa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Sebuah keharmonisan keluarga itu membuat seseorang tegar, tetapi gimana jika mereka sudah tak punya siapa-siapa. Mereka harus berjuang untuk diri sendiri)

_Titania Putri Pandora_

774 kata.....

quadruplets (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang