.
.
.
.
.Hari ini Larissa tak bersekolah. Atlas senang bukan main, ya baguslah tak akan membuat ia darah tinggi. Seenggaknya sehari saat di sekolah Atlas bisa menenangkan dirinya, agar dia bisa mengontrol amarahnya ini yang lumayan susah dikendalikan.
Mobil Atlas dan Titania sudah sampai diparkiran, disana terlihat ada Vion yang tak tau menunggu siapa. Atau bisa jadi Vion baru datang juga dan belum pergi dari parkiran.
Mereka langsung keluar dari mobil, saat sudah keluar tiba-tiba Vion memegang tangan kanan Titania dengan lembut.
Sontak Titania terkejut bahkan murid lain yang melihat itupun juga sama. Tetapi lain dengan Atlas, dia menatap kearah lantai 2 yang disana ada Agra dan juga Andi yang melihat itu semua.
Mereka bertiga tersenyum tipis dan mengangguk, sebenarnya mereka sudah mengetahui jika Vion di paksa oleh Larissa, itupun mereka mencari tau dengan membujuk Vion terus menerus, apalagi Vion di ancam jika tak jujur Atlas akan membuat Titania membencinya.
Sungguh, ancaman Atlas sangat membuatnya takut, dan berakhir ia jujur kepada mereka bertiga.
Titania mencoba menarik tangannya yang sedang di genggam. "Apaan sih, lepasin gak!!"
Vion menggeleng seraya memakaikan helm kepada Titania. "Ikut ion ya Nia, gak boleh nolak."
Titania masih bingung jadi dia ikut saja, setelah itu Vion menaiki motornya dan menyuruh Titania naik.
Entah kenapa Titania menurut saja, sedangkan Vion tersenyum kecil karena Titania menuruti perintahnya.
"Gue bawa Titania Las, dia bakal aman kok sama gue. Gue jamin itu," izin Vion dan diangguki Atlas
Setelah itu motor Vion keluar dari perkarangan SMA ini. Atlas menatap gerbang dengan membatin
"Mudahan baik-baik saja." batin Atlas
Atlas kembali menatap kearah lantai 2, karena sedari tadi Andi selalu memanggil namanya saat motor Vion tak terlihat lagi.
"BERHASIL!!" teriak Andi dan juga Agra
Atlas mengacungkan kedua jempol tangannya berapa detik kearah mereka berdua dan tersenyum lebar, pertanda ia menyetujui ucapan Agra dan Andi.
Seketika para kaum hawa memekik karena melihat senyuman yang terlihat manis itu, Atlas yang menyadarinya langsung melunturkan senyuman. Dia segera pergi dari sana dengan berlari kecil, jujur rencana gagal karena senyuman.
"Woii lahh. Gue gagal cosplay jadi cowo dingin, pendiam, misterius gitu. Gara-gara gue senyum tadi, aaaaaa kesell." batin Atlas disela sela larinya
Sedangkan Agra dan Andi tertawa geli melihat reaksi para siswi-siswi tadi, mereka beranjak dari sana yang berbagai posisi terdengar suara perempuan yang masih membicarakan tentang senyuman manis Atlas.
Bukan alay, tetapi senyuman Atlas memang sangat berpengaruh besar terhadap para siswi disana.
Bayangkan lah jika seorang pemuda yang tampan, dan sangat di idam-idamkan kaum hawa tersenyum manis menampakkan gigi yang terlihat rapi, dan jangan lupakan jika matanya menyipit.
KAMU SEDANG MEMBACA
quadruplets (SELESAI)
General Fiction(JANGAN LUPA FOLLOW AKU YA DAN VOTE CERITA INI) quadruplets...pasti sebagian kalian sudah tau artinya, bukan!! kisah ini menceritakan tentang mereka berempat! Titania, Larissa, Atlas, dan Belinda. kembar yang tak ada kemiripan sama sekali, wajah d...