.
.
.
.
.Malam ini hujan deras dengan guntur yang menggelegar. Mereka ber-empat memakai Hoodie yang cukup tebal, supaya tak kedinginan.
Dan sekarang mereka sedang di ruang tamu dan memakai selimut mereka masing-masing. Karena walaupun sudah memakai Hoodie yang cukup tebal, hawa dingin masih ingin menyentuh kulit mereka
Atlas menatap mereka satu persatu. "Asli ini dingin banget, padahal udah pakai ginian." kata Atlas yang hanya terlihat wajahnya
Belinda mengangguk. "Ini nih,gara-gara banyak yang minta 'langit bisakah kau turunkan hujan dengan petir' jadi gini kan!!," kesal Belinda meminum teh panas nya
"Cie yang nanti gak bisa tidur." ujar Atlas menggoda Belinda
Belinda menaruh gelas yang berisi teh itu ke meja. "Resek Lo!!," kata Belinda cemberut
"Nanti Lo tidur sama Atlas." perintah Titania
"Gak mauuu, biarin aja dia gak bisa tidur." kata Atlas tertawa
"Gitu banget Lo sama gue," ujar Belinda sedih
"Lo sama gue aja!!," kata Larissa cuek
"Iy--" ucapan Belinda terpotong
"Gak!! Dia sama gue aja, gue cuman bercanda kok tadi." ucap Atlas me-nyengir
"Tadi gak mau." sinis Belinda mengambil gelas tadi dan meminum sampai tandas
"Tadi gue cuman bercanda aja Bel." kata Atlas tersenyum gemas karena Belinda ambekan orang nya
Belinda menaruh gelas yang sudah tak ada isinya. "Serah," singkat Belinda
"Eh jangan marah dong." kata Atlas dengan duduk disebelah Belinda
Ia menjauh sedikit dari Atlas. "Gak kok, gue gak marah." kesal Belinda
"Terus ini apa, hm." kata Atlas dengan menyenggol pelan Belinda
"Sana Lo." kesal Belinda menyenggol balik Atlas pelan
"Dah tau kalau dia ambekan, malah Lo gituin tadi." ucap Titania menggeleng
"Gue kan berjanda." kata Atlas spontan
"CANDA ATLAS, BUKAN JANDA!!," teriak Belinda ditelinga Atlas
"Gila sih bisa gak dengar gue nih, gara gara Lo...!!" ucap Atlas mencibir dengan tangan mengelus telinganya, sedangkan mereka bertiga terkekeh yang melihat nasib Atlas
"Ya lagian gue kesel banget sama Lo!!," kata Belinda santai
"Katanya gak marah." seru Atlas menatap Belinda dari samping
"Dia bukan marah tapi kesal sama Lo Atlas!!," kata Larissa kesal
"Yaudah iya-iya, maafin gue ya Bel...," kata Atlas tersenyum manis kearah Belinda
"Hm." balas Belinda dengan mengangguk
"Jadi kalian berdua rapat tentang apa tadi?," tanya Larissa
"Tentang pengganti ketos dan waketos baru." jawab Titania
"Jadi mau diganti ya??," tanya Belinda kepo
"Hm. Karena sudah kelas 12, dan kita harus lebih fokus sama pelajaran kan." ujar Titania
Atlas melanjutkan omongan Titania. "Tapi kalau Lo sama Belinda belum tau tentang pergantian ketua basket putri dan ketua cheerleader" kata Atlas dan diiyakan mereka
"Oh iya gue dengar bakal ada pertandingan basket gitu kan antar sekolah!!," kata Belinda dan diangguki Atlas dan Titania, sedangkan Larissa dia terdiam
"Tapi itu belum tentu sih, ya liat aja lah ya kedepannya." ujar Atlas
Atlas menatap kearah Larissa yang terdiam. "Lo kenapa diam gitu Lar??," tanya Atlas
"Gak." singkat Larissa
"Lo mah gitu sama kita, main rahasiaan" kata Belinda
"Ya walaupun gue juga punya rahasia yang gak kalian tau." batinnya Belinda
Larissa berdiri dari duduknya. "Gue kekamar!," ujar Larissa yang masih memakai selimutnya dan menuju kamar miliknya
"Kenapa tuh?" tanya Belinda menatap punggung Larissa
"Entahlah, gue juga gak tau. Mungkin dia lagi galau....!!," kata Atlas terkekeh
"Sembarangan Lo." saut Belinda
Atlas melihat kearah Titania yang ikut terdiam. "Nih Titania kenapa diem juga." kata Atlas tertawa pelan
"Dia kan emang gitu." balas Belinda berbisik tapi masih didengar Titania
Titania yang dibicarakan hanya menatap mereka dingin. "Tidur udah malam!!" perintah Titania
"Tapi ini bar--" ucapan Atlas terpotong
"Satu.."
"Dua.."
Mereka berdua yang mendengar hitungan Titania langsung berlari terbirit-birit kekamar milik Atlas. Dan begitu juga dengan Belinda, karena dia hari ini tidur di sana
Sedangkan Titania yang masih duduk diruang tamu langsung memikirkan apa ada yang disembunyikan antara mereka bertiga ke dia.
Saat sedang memikirkan nya tiba-tiba ada cairan yang keluar dari hidungnya. Setelah dia lihat ternyata benar, itu darah
"Bahkan gue rahasiakan ini dari mereka." batin Titania terkekeh sedih
Dia segera mengelap darah itu dengan tisu dan cepat menuju kamarnya untuk meminum obat yang dokter kasih. Tak lupa tisu yang ada darah tadi dia bawa juga, agar tak ketahuan oleh mereka.
Titania sudah dikamar dan segera mencari obat dilacinya. Setelah dapat, dia langsung meminum beberapa jenis obat yang memang harus dia minum. Ia melihat obat-obatan dilaci dengan sedih...
"Gue harap penyakit ini bisa sembuh!!, Gue mau selesaikan ini semua tanpa ada korban jiwa di dalam nya, karena gue tau ada yang mengincar mereka dan juga gue sendiri." kata Titania menatap langit-langit kamarnya
Setelah itu dia membaringkan badan nya dan mencoba untuk tidur, butuh berapa menit untuk dia bisa terlelap menuju alam mimpi.
✨✨✨✨✨
Hiii, maaf ya kalau cerita ini emang pendek kata-katanya. Soalnya mikir alur itu susah, apalagi untuk aku yang baru berapa Minggu bikin cerita:)
(Berharap dan selalu berharap, itu yang harus kita lakukan. Jangan cepat menyerah, bisa jadi dengan tak menyerah kita mendapatkan apa yang kita mau)
_Titania Putri Pandora_
803 kata.....
KAMU SEDANG MEMBACA
quadruplets (SELESAI)
General Fiction(JANGAN LUPA FOLLOW AKU YA DAN VOTE CERITA INI) quadruplets...pasti sebagian kalian sudah tau artinya, bukan!! kisah ini menceritakan tentang mereka berempat! Titania, Larissa, Atlas, dan Belinda. kembar yang tak ada kemiripan sama sekali, wajah d...