61 || Hanya Mirip✨

34 4 4
                                    

.
.
.
.
.

Dua remaja cantik sedang belanja di mall, berapa puluh menit yang lalu mereka pulang sekolah dan sekarang mereka ada disini. Ditangan mereka ada paper bag yang berisikan barang yang mereka berdua beli.

Mereka ialah Lea dan Rima.

Sekarang mereka menginginkan es krim, jadi mereka memutuskan mencarinya dan saat dapat mereka langsung memesan.

Untung saja tempat itu tak banyak orang yang mengantri, disana hanya ada mereka dan juga pemuda yang sedang menggendong seorang anak dengan ala koala yang sekiranya berusia 6 tahunan.

"Habis ini kemana lagi, Rim?" tanya Lea duduk di kursi yang disiapkan.

"Kek nya udah deh. Kita kan sudah beli baju, jaket, sepatu dan alat makeup."

Lea yang mendengar jawaban Rima hanya membetulkan.

"Oh iya gimana dengan Axel?" tanya Rima

Lea mengerutkan keningnya karena takut salah dengar, sedangkan Rima menepuk jidatnya satu kali.

"Maksudnya itu, gue nanya gimana Axel udah bayar hutang atau belum!" ujar Rima

"Ohh udah tadi malam." balas Lea

"Serius?!" celetuk Rima

Lea hanya mengangguk, lain dengan Rima yang tersenyum jahil kearahnya.

"Cuma bayar hutang?" tanya Rima

"Emm, iya lah. Ngapain lagi coba." kata Lea mengalihkan pandangan kearah lain.

"Ah masaa!" seru Rima

Lea gelagapan harus bicara apa, Rima tertawa kecil, padahal ia sudah mengetahui dari Axel.

"Gue udah tau kok, kalau Axel nembak Lo tadi malam, tapi malah Lo tolak kan." ucap Rima seraya terkekeh

"Lo tau dari Axel?" tanya Lea

Rima mengangguk. "Iya, Lo tau sendiri lah ya kalau dia cukup dekat sama gue."

Lea terdiam, saat menyadari perkataanya Rima langsung menoleh kearah Lea.

"Astaga, maksud gue buka---" perkataan Rima terpotong

"Yaelah nyantai aja kali Rim, lagian gue sama dia gak ada hubungan kan." ujar Lea seraya terkekeh kecil

"Gue gak bermaksud tentang omongan tadi, gue takutnya Lo salah sangka." kata Rima

"Eh, kayak sama siapa aja Lo ah. Gapapa kali Rim," ujar Lea

Rima menghela nafasnya, takutnya jika Lea berfikir aneh-aneh tentang dia dan Axel.

Ia menoleh kearah Lea yang ternyata sedang menatap anak kecil yang sedang di gendong tadi.

Mereka berdua tersenyum. Mereka sangat menyukai anak kecil, sedangkan pemuda tadi menggendong tanpa ekspresi saat menyadari kedua remaja itu sedang melambai lambai kecil tanpa suara.

"Hai kakak!" pekik riang anak itu memeluk leher ayahnya.

"Haloo!" balas mereka berdua serentak dengan tangan melambai-lambai didepan dada.

Anak kecil itu tepuk tangan riang, ah itu sangat menggemaskan. Lucu banget anaknya jadi pengen ayahnya.

Seketika mereka berdua tepuk jidat sekali saat memikirkan ayah dari anak itu, sungguh mereka tak ingin menjadi seorang pelakor.

"Ansen!!" panggil seseorang dan membuat pemuda itu berbalik badan dengan tersenyum.

"Aila! Kamu sudah selesai milih baju untuk Grey," kata Ansen pemuda itu

quadruplets (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang