.
.
.
.
.PAGI HARI telah datang, Larissa sudah mandi dan memakai seragam sekolah , itu semua dibantu bi Ningsih.
Sekarang ia sedang duduk di kursi rodanya, ia melamun dengan ditangannya ada sebuah foto yang berisikan mereka berempat.
Saat itu masih baik-baik saja, bahkan mereka bercanda bersama. Sungguh, Larissa sangat merindukan masa masa itu, namun ini juga salahnya dan juga takdir.
Tak terasa air matanya mengalir dipipi, dia segera menghapus pelan karena lukanya masih terasa sakit.
"Gue akan berubah menjadi lebih baik lagi, ini untuk kalian dan juga diri gue sendiri." kata Larissa mengusap foto itu
Cklek
Atlas tiba-tiba membuka pintu dan masuk, itu membuat Larissa cepat-cepat menghapus air matanya. Setelah itu Atlas menuju kearahnya.
"Kenapa, kok nangis gini?? Luka-lukanya masih terasa perih ya?" tanya Atlas lembut mengusap air mata Larissa yang masih ada
"Gapapa kok, ini juga gak terlalu perih lagi." kata Larissa tersenyum
Mereka berdua menoleh kearah pintu, karena mendengar suara orang berlari.
"Halooo cantikkk." riang Agra baru saja sampai di pintu
"Halo juga jelek." balas Larissa terkekeh, Agra hanya cemberut lucu
Agra berjalan menghampiri mereka dengan kaki di hentakan kecil.
"Yaudah yuk kita kebawah, disana udah ada yang lain." kata Atlas ingin mengendong Larissa, tetapi dihentikan Agra
"Gue aja yang gendong ya, gue mohon. Boleh kan, pasti boleh lah." ujar Agra memohon
"Gak mau!! Entar kalau jatoh dari tangga gimana." kata Larissa cepat
Senyum Agra terlihat. "Gue kuat kok Lar!! Janji deh, gue antar Lo sampai bawah dengan selamat."
Atlas menoleh kearah Larissa. "Mau apa enggak? Kalau gak mau, gue aja yang gendong Lo."
Larissa menatap wajah Agra yang memohon dengan wajah baby face itu. Sungguh, saat melihat ekspresi Agra seperti ini dia tak bisa menolak jadinya.
"Oke!! Tapi awas aja sampai gue jatoh." ancam Larissa
Sedangkan Agra senang bukan main, dia langsung menggendong pelan Larissa ala bridal style. Tangan Larissa langsung melingkar di leher Agra, setelah itu mereka berdua keluar dari sana dan Atlas mengikuti dari belakang dengan membawa kursi roda milik Larissa.
Dan ternyata benar. Agra sangat hati-hati karena takut terpeleset atau semacam nya, dia tak ingin jika gadisnya terluka lagi. Apalagi karenanya
Saat sampai bawah terlihat Vion, Andi, Jesika dan Axel sedang duduk disofa. Sedangkan paman ada dirumah yang istrinya berada.
Mereka yang melihat Agra sedang menggendong Larissa, sontak terkejut. Apa Larissa sudah mulai mencoba membuka hatinya untuk Agra.
"Ayo woi ngapain bengong." teriak Atlas saat melihat mereka terbengong, sedangkan Larissa dan Agra sudah berada diluar.
Setelah itu mereka langsung ikut beranjak dari sana dan keluar dari rumah. Terlihatlah di dekat mobil Agra, ada Agra yang masih menggendong Larissa.
"Lo mau berangkat sama gue, atau Agra?" tanya Atlas
"Gue mau sama Lo aja berangkatnya." pinta Larissa
"Enggak. Las, Larissa sama gue ya, ini kan gue pakai mobil juga." ujar Agra
KAMU SEDANG MEMBACA
quadruplets (SELESAI)
General Fiction(JANGAN LUPA FOLLOW AKU YA DAN VOTE CERITA INI) quadruplets...pasti sebagian kalian sudah tau artinya, bukan!! kisah ini menceritakan tentang mereka berempat! Titania, Larissa, Atlas, dan Belinda. kembar yang tak ada kemiripan sama sekali, wajah d...