21 || Pelukan rindu✨

47 14 8
                                    

.
.
.
.
.

Hari ini mereka ber-empat sekolah karena sudah 2 hari mereka libur. Mereka mengendarai mobil masing masing menuju sekolah, Larissa masih sama dia jadi pendiam dan tak suka diganggu.

Tak lama mobil mereka sudah sampai di parkiran SMA Pandora, dan ternyata disana ada 3 lelaki yang sudah menunggu mereka.

Saat mereka keluar dari mobil terdengar suara Agra dan Andi. "Selamat pagi...."

"Pagi." balas Atlas, Belinda dan Titania.

Agra cemberut karena Larissa tak membalas sapaan nya. "Kok gak dijawab sih Lar?!"

"Emang Lo penting, enggak kan." kata Larissa santai dan langsung pergi dari sana

Atlas tertawa kecil, walaupun itu kesan nya sangat garing. "Mood dia lagi gak bagus, jadi ya gitulah..."

"Oh gitu." balas Agra sedih

"Eeeee... gue bisa minta waktu sebentar sama Titania?," tanya Vion ke Atlas dan Belinda

"Boleh kok." balas Atlas dan Belinda cepat, mereka sangat menunggu momen ini.

Titania menatap Vion dengan mengerut kan dahinya. "Mau ngapain?"

"Nikah!!" kata Vion santai dengan menggandeng tangan Titania dan pergi dari sana

Belinda bertepuk tangan pelan. "Wow, bakal jadi couple goals di SMA ini nih."

Seketika Andi menatap Belinda. "Bel..."

"Kenapa?" tanya Atlas

Andi menatap Atlas kesal. "Gue panggil Belinda ya, bukan Lo."

"Gue bercanda." kata Atlas terkekeh

Andi menatap Belinda tepat di mata indah itu. "Bel, Lo mau nikah gak sama gue?"

"Gue gak mau sama Lo." kata Belinda terkekeh

Agra memutar bola matanya malas saat mendengar perkataan Andi tadi. "Lagian Lo ngajak nikah gak ada romantisnya, gak ada cincin atau semacamnya gitu."

Andi hanya mengacuhkan perkataan Agra, ia menatap Belinda lagi. "Tapi kalau suatu saat gue lamar Lo, Lo mau gak Bel?"

Belinda membalas tatapan itu. "Lo Islam An, kita berbeda."

Belinda pergi dari sana dengan perasaan yang sangat sakit, dia tau. Tau banget kalau dia sama Andi berbeda

Mereka bertiga mematung saat mendengar balasan Belinda, apalagi Andi yang menyadari itu.

Dia terkekeh miris. "Gue sama dia beda kepercayaan,"

Atlas menepuk pundak Andi. "Lo sabar aja, kalau takdir pasti kalian bersatu."

Agra ikut menepuk pundak Andi tanda menyemangati sahabatnya. "Lo berdoa aja sama tuhan Lo ya An,"

"Makasih ya, gue bakal sering-sering berdoa di sepertiga malam. Supaya gue sama Belinda bisa bersatu, dan mudahan Allah mau mengabulkan permintaan gue." kata Agra tersenyum tipis

"Yaudah gue duluan ya, mau tenangin diri dulu." kata Andi, di angguki mereka berdua. Setelah itu dia pergi dari parkiran

"Kasian banget ya dia." kata Agra sedih menatap punggung Andi yang perlahan menjauh

"Lo juga harus lebih berjuang Gra. Lo kan sama kami sama dan mudahan Lo bisa buat Larissa nerima cinta Lo." kata Atlas

"Pasti. Gue pasti lebih berjuang untuk dapat cinta dari Larissa," kata Agra semangat

"Gitu dong, yaudah gue duluan ke kelas. Baik-baik Lo." tutur Atlas terkekeh dan diiyakan Agra

Setelah itu Atlas pergi dari sana menuju kelas, sedangkan Agra juga sama dia menuju kelasnya.

quadruplets (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang