.
.
.
.
.Di malam hari di sebuah cafe ada satu meja besar yang berisi Atlas-ddk. Mereka ingin merayakan hari kelulusan mereka semua, disana diisi berbagai candaan yang terucap.
Mereka sangat tak ingin menyia-nyiakan momen sekarang, berapa kali mereka mengabadikan dengan cara foto dan video.
Bahkan sudah banyak, sampai sampai baterai Axel sudah lowbat dan untung saja dia membawa Power Bank.
"Lambat banget sih hp Lo penuh baterainya, gue mau pake juga nih." cibir Andi.
"Hei, hei, hei. Lo ini mau minjam loh, dan seenak jidat Lo ngomong gitu." sinis Axel.
"Ya kan gue mau minjam, baterai hp gue sisa 60% nih." kata Andi menatap layar hpnya.
Sontak mereka melotot saat mendengar perkataan Andi, Axel melempar tela-tela kentang kearah Andi.
"Kata Lo 60% persen itu dikit? Nih Lo liat baterai hp gue sisa 20%." kata Axel sembari menunjukkan
Sedangkan Andi hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan menyengir.
Ingin sekali mereka semua menendang Andi dari sini, tapi saat diingat ini kan malam yang paling tak akan dilupakan untuk mereka. Enggak mungkin dong jadi berantakan nantinya.
"Nih, mau minuman gue gak?" tanya Atlas menyodorkan jus rasa melon ke Larissa yang berada di sampingnya.
Larissa mengangguk dengan tersenyum manis. "makasih Las, gue lagi malas pesan sendiri. Takutnya gak habis dan malah mubazir, kan." katanya terkekeh
Atlas tersenyum dan mengusap rambut Larissa sayang, sedangkan Larissa meminum jus milik Atlas. Karena dia tadi memesan jus alpukat.
"Pacar gue loh Las." tutur Agra yang duduk di depan mereka berdua.
"Dia kembaran gue loh Gra!" balas Atlas terkekeh.
"Iya sih, tapi kan gue pengen uwwuan sama dia." ujar Agra cemberut.
"Entar aja deh, gue dulu yang sama Larissa, Lo nanti aja." kata Atlas setia mengusap rambut Larissa.
"Iya deh iya, gue sih ngalah aja." celetuk Agra meminum jus miliknya.
Mereka yang disana menggeleng, lain dengan Rima. Dia melamun entah apa yang di pikirkan, seketika mereka menatap kearah Rima.
"Lo kenapa?" tanya Vion menepuk pundak Rima pelan.
"E-eh, gak apa kok. Gue mau ke toilet, iya mau ke toilet." gugup Rima.
Mereka bingung ada apa dengan Rima, sedangkan Rima mencoba memasang ekspresi santai.
"Yaudah gue ke toilet bentar ya." kata Rima dan berdiri, setelah itu dia dengan cepat menuju kearah toilet.
"Aneh." batin Lea.
"Eh, jangan bengong ayang. Entar kalau kenapa napa gimana," ujar Axel mencolek pipi Lea.
"Diem!!" perintah Lea, Axel menutup mulutnya dan mengangguk polos.
Axel tau jika Lea sedang kedatangan tamu bulanan, jadi dia takut jika dia yang menjadi sasaran amukan Lea jika sewaktu-waktu badmood.
Sedangkan Atlas memandang kearah Jesika yang sedang terdiam.
"Kalau Lo kenapa Jes?" tanya Atlas.
"Gak kok, gue gapapa." ujar Jesika tersenyum kecil, dan diangguki Atlas.
"Ini kenapa sih, setiap ditanya pasti kaum hawa bilang gapapa terus. Kenapa!" ujar Andi menggelengkan kepalanya.
"Ya gue gapapa, gue mikirin kapan Lo waras." ujar jesika santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
quadruplets (SELESAI)
General Fiction(JANGAN LUPA FOLLOW AKU YA DAN VOTE CERITA INI) quadruplets...pasti sebagian kalian sudah tau artinya, bukan!! kisah ini menceritakan tentang mereka berempat! Titania, Larissa, Atlas, dan Belinda. kembar yang tak ada kemiripan sama sekali, wajah d...