.
.
.
.
.Dipagi hari Atlas, Larissa dan paman sedang melakukan makan pagi. Aura Atlas berbeda seperti dulu, dia sekarang sifatnya jadi pendiam dengan wajah dingin. Bahkan mereka belum ada mendengar suara Atlas dari tadi malam.
Seperti tadi malam saat Atlas sudah menghabiskan makanannya ia meminum susu putih dan langsung bangkit dari duduknya.
Kreett
"Aku berangkat Ded!!" ujar Atlas berdiri dari duduknya
"Hati-hati ya." kata Paman tersenyum lembut
Atlas meraih tangan paman untuk salim, setelah itu ia berbalik badan tanpa menatap kearah Larissa. Sedangkan Larissa yang menerima perlakuan begini hanya memandang sinis punggung Atlas yang perlahan menjauh.
"Ck. Sok banget sih Lo," batin Larissa kesal
Kreett
Tanpa mengucapkan 1 katapun Larissa pergi dari sana, bahkan dia seperti tak menganggap paman Lian ada.
"Sabar-sabar!!" batin paman Lian ke menenangkan dirinya
"Bi Ningsih, saya berangkat ya." ujar paman berpamitan
"Iya, hati-hati tuan." kata bi Ningsih tersenyum dan diangguki paman
Setelah itu paman Lian juga pergi dari sana untuk mengurus restoran milik keluarga ini.
***
Butuh berapa menit baru Atlas sampai disekolah, memarkirkan mobilnya dan keluar, banyak yang melihat kearah Atlas bahkan mereka menyadari perubahan dari Atlas sekarang.
Apakah mereka harus melihat sifat Atlas yang seperti ini lagi? Dingin, cuek, pendiam, terlebih lagi aura dari diri Atlas yang tidak bersahabat seperti ini.
Atlas memakai kupluk Hoodie nya dan beranjak dari sana (memakai hoodie berwarna hitam).
Di koridor banyak sapaan dari murid yang ditujukan pada Atlas, tetapi dia tak sama sekali menjawab sapaan murid yang menyapa nya tadi, bahkan dia tak sama sekali melirik kearah mereka. Seperti menganggap itu semua hanya angin lalu
***
Dari rooftop ada seorang lelaki melihat kearah parkiran tadi, perasaan menyesal menyelimuti pikirannya, sungguh ia sangat menyesal karena menjalankan tugas itu.
Hufhh
Dia menghela nafasnya berat, bahkan dia tak menyadari jika ada 2 lelaki yang sudah ada disana, saat berbalik badan tubuhnya langsung menegang padahal 2 lelaki itu menatapnya santai.
"K-kalian sejak k-kapan disini??" gugup Reno
"Kok Lo gugup sih? Santai aja kali Ren, oh atau gara-gara gue kakak kelas Lo ya, jadi Lo canggung gitu?" kata Axel berjalan kearah Reno dan merangkulnya
Agra berjalan kearah sofa yang ada disana dan mendudukkan bokongnya. Ia melirik sekilas kearah Reno.
"Muka Lo kenapa pucat gitu?" tanya Agra terkekeh kecil
"G-gue, gue sakit!! Iya-iya gue sakit." kata Reno mencoba tersenyum
"Dugaan gue benar, dia ada sangkut pautnya dengan kejadian dimana mobil Titania masuk jurang." batin Agra
"Oh Lo sakit. Yaudah kita duduk di sofa kuy, gue capek nih diri terus." kata Axel membawa Reno kesofa
Mereka berdua duduk, tetapi Axel menepuk jidatnya satu kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
quadruplets (SELESAI)
General Fiction(JANGAN LUPA FOLLOW AKU YA DAN VOTE CERITA INI) quadruplets...pasti sebagian kalian sudah tau artinya, bukan!! kisah ini menceritakan tentang mereka berempat! Titania, Larissa, Atlas, dan Belinda. kembar yang tak ada kemiripan sama sekali, wajah d...