.
.
.
.
.Malamnya mereka ber-empat ada diruang tamu dan jangan lupakan juga disana ada paman Lian.
Paman Lian melihat satu persatu anak majikannya ini. Mereka memasang ekspresi yang berbeda-beda
Ekhem
Paman berdehem, sontak mereka langsung menatap kearah nya
"Kalian tau kan kenapa Deddy suruh kalian ngumpul gini." kata Paman serius
Larissa menghela nafasnya. "Biasanya juga gini Ded,"
"Iya. Kalian masih bisa kumpul gini, tapi suasananya sangat berbeda sekarang. Jangan karena satu orang kalian jadi diam-diam begini, apalagi sampai bertengkar." ujar paman Lian
Larissa yang tadinya ingin bangkit dari duduk nya tak jadi karena ucapan paman. "Jangan salahkan Vion Ded, dia gak salah."
"Lo gak usah terlalu bela dia deh, jelas jelas dia kan akar dari masalah kalian." sinis Atlas ke Larissa
"Dia gak salah, Titania aja yang gak mau ngalah dari gue." kata Larissa santai
Atlas memandang Larissa dan terkekeh sinis. "Apa-apaan sih Lo! Ngalah? Harusnya Lo yang ngalah dari Titania, Larissa."
"Enggak, gue gak bakal ngalah dari dia. Vion cuma milik gue, hanya milik gue?" kata Larissa dengan menekan 3 kata terakhir
"Lo dibilangin malah gini ya, egois." ucap Atlas menahan kesal
Larissa menaikan satu alisnya. "Apa?? Gue egois, ya bener sih. Tapikan gue cuma pengen yang gue inginkan terpenuhi."
"Gila Lo Lar!! Gilaa." tutur Atlas menatap Larissa prihatin
"Gue gak gila anji--" ucapan Larissa terpotong
"Diam." perintah paman dengan dingin
"Maaf ini semua karena aku Ded." kata Titania sedih
"Emang itu salah Lo." sinis Larissa
"Lar." tegur Belinda
Larissa menoleh kearah Belinda sinis. "Gak usah ikut campur deh Lo!!"
"Lo jangan gitu sama dia lar! Jangan sinis sin Belinda. Dia gak salah disini," kesal Atlas
Larissa memutar bola matanya jengah. "Lo dikasih apa sama Belinda, hm?! Atau Lo udah pernah main sama dia, iya kan"
"Jaga ucapan Lo Larissa!! Lo emang gak bisa di baikin ya, tambah ngelunjak jadinya." kata Atlas sabar
"Bacot Lo! Lo emang udah pake dia kan, udah berapa kali sih? Dia itu kan suka banget nempel sama Lo, pasti dia ketagihan tuh." kata Larissa tertawa
"Gue gak pernah gitu sama Atlas Lar, kami gak pernah lakuin hal yang enggak enggak." ujar Belinda menahan tangis
"Alah basi, Lo itu murah Bel." ejek Larissa
Sudah cukup sedari tadi Titania memendam amarahnya. "Larissa!! Udah cukup Lo bilang gitu ke dia, Lo gak mikirin perasaan dia saat Lo asal nuduh gini."
"Aiss, sok banget sih Lo! Jangan mentang-mentang Lo anak pertama ya disini, dan seenak jidat Lo merintah gue." sinis Larissa
"Sudah cukup kalian, jangan malah menambah masalah gini." ujar paman dengan menaikkan oktafnya
Mereka bungkam mendengar perkataan paman. Namun lain dengan Larissa, dia hanya memutar bola matanya malas. Menurutnya ini sangat membosankan dan membuang tenaga nya saja. Ia bangkit dan pergi dari sana menuju kamarnya
KAMU SEDANG MEMBACA
quadruplets (SELESAI)
General Fiction(JANGAN LUPA FOLLOW AKU YA DAN VOTE CERITA INI) quadruplets...pasti sebagian kalian sudah tau artinya, bukan!! kisah ini menceritakan tentang mereka berempat! Titania, Larissa, Atlas, dan Belinda. kembar yang tak ada kemiripan sama sekali, wajah d...