37 || Salah pukul✨

32 9 2
                                    

.
.
.
.
.

Sekarang ialah hari Rabu, mereka bertiga hari ini sekolah, dan mereka juga masih sama, tak ada saling menyapa, ya walaupun lebih tepatnya kalimat itu ditujukan kepada Larissa.

Larissa menepati janjinya untuk tidak menggangu Titania lagi. Larissa berangkat sekolah dijemput oleh Vion dan itu membuat Titania cemburu, sedangkan Atlas yang melihat itu terkekeh sinis.

"Menjijikkan!!" batin Atlas

Titania dan Atlas sudah berpamitan kepada paman, mereka langsung pergi menuju sekolah. Hari ini Atlas dan Titania satu mobil, dengan memakai mobil milik Atlas.

Atlas mempunyai motor Kawasaki KLX, tetapi tak ia pakai lagi sejak kejadian dimana malam itu terjadi. Berarti sudah berapa tahun yang lalu motor itu hanya disimpan di garasi.

Kembali kepada Atlas dan Titania, mereka sudah sampai disekolah yang suasananya sangat berbeda. Karena murid disana juga masih merasa kehilangan sosok Belinda.

Atlas dan Titania turun dari mobil dan tak jauh dari sana ada Larissa yang setia menggenggam tangan Vion, ya walaupun sama. Tetapi jika di teliti lebih jelas tangan Vion seperti terpaksa menggenggam tangan Larissa.

Bagaimana Agra dan Andi? Mereka ikut kecewa, kenapa Larissa dan Vion harus jadian gini.

Andi dan Agra dari lantai 2 melihat gimana dua orang itu saling menggenggam tangan satu sama lain.

Ekspresi Agra sedikit berbeda, dulu yang memperlihatkan wajah ceria sekarang hanya ada wajah datar, tetapi itu tak mengurangi wajah menggemaskan milik nya.

Saat Atlas dan juga Titania berjalan melewati Larissa dan juga Vion. Atlas menatap Larissa dengan pandangan merendahkan, dia sangat jijik mempunyai kembaran seperti ini.

"you are so disgusting, Larissa." ejek Atlas tanpa suara (Kamu sangat menjijikkan, Larissa)

Larissa yang mengetahui apa yang Atlas bicara langsung geram. Atlas menarik tangan Titania untuk pergi dari sana, sedangkan Larissa dan Vion juga sama, mereka pergi ke kelas dengan Vion mengantar Larissa dahulu.

Siswa dan siswi yang sedari tadi melihat itu langsung bingung. Kenapa Vion malah bersama Larissa? Bukankah saat dikelas Vion membahas tentang masa depannya dengan Titania. Ah, jangan lupakan mereka juga sering melihat jika Agra selalu menggoda Larissa, dan pastinya Agra menyukai Larissa. Tetapi kenapa Larissa bisa bersama Vion, apalagi sampai bergandengan tangan.

Ada juga di antara yang menebak jika Larissa menjadi pelakor dihubungan Vion dan Titania, jika benar mereka sangat marah terhadap Larissa, bukankah ini  waktunya berduka karena kepergian kembaran nya, tetapi ini malah menambah masalah.

Mereka berfikir bagaimana kedepannya hubungan persahabatan dan persaudaraan antara Atlas-ddk dan Vion-ddk. Apakah akan retak atau sebaliknya.

***

Posisi Atlas dan Titania.......

Mereka sekarang sudah berada di kelas dan langsung berjalan ke bangku masing masing dan juga duduk disana.

"Tit. Lo sabar ya, mungkin dia bukan jodoh Lo." kata Atlas tersenyum lembut

"Iya Las, makasih ya." balas Titania ikut tersenyum

Mereka yang ada dikelas tersenyum melihat interaksi kedua kembaran itu, seenggaknya Titania dan Atlas masih saling  menyemangati begini.

Dari arah pintu ada Larissa dan Vion yang baru saja datang, dan itu membuat murid disana menatap kesal kearah Larissa. Bagaimana enggak kesal, Larissa mencium pipi Vion didepan mereka semua. Bukannya iri mereka malah jijik, apalagi tak ada respon penolakan dari Vion.

quadruplets (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang