.
.
.
.
.Agra sekarang sudah berada dibawah dan ia menuju kearah Titania dan Vion yang sekarang sudah ada diruang tamu, di meja depan mereka berdua ada piring kosong dan juga gelas yang masih berisi susu putih.
"Berduaan terus, awas loh ya ketiganya setan." kata Agra terkekeh
"Iyaa Lo setannya Gra." ujar Vion
"Lah lah, kok gue." tutur Agra cepat
"Lo kan orang ketiga, berarti Lo setan." kata Vion
Agra menatap Vion kesal. "Gini ya, Lo bilang orang ketiga kan? Kek gitu kesannya gue jadi orang ketiga di hubungan kalian."
"Tapi aslinya Larissa sih yang jadi orang ketiga." batin Agra
"Dahlah lebih baik diem Lo." kata Vion dan dibalas tawa kecil Agra
Titania yang sedari tadi dia sekarang menatap Agra. "Gimana? Larissa mau keluar kamar?"
Agra menggeleng. "Dia mau Vion,"
Titania yang mendengar itu ingin sekali marah, tetapi dia tak bisa. Sedangkan Vion wajahnya sudah memerah menahan amarah yang ingin sekali mencakar mulut Larissa itu.
"Gak, gue gak mau." ketus Vion
Sontak Titania menatap Vion. "ion gak boleh gitu, dia kembaran Nia."
"Tapi Nia, ion gak mau!!" kata Vion menggeleng pelan
Titania menatap Vion dengan senyumnya dan mengangguk, seperti meminta Vion menuruti kemauannya, lebih tepatnya kemauan Larissa. Vion yang melihat itu menghela nafas
"Okee ion mau, tapi ini demi Nia bukan Larissa." tutur Vion
Titania mengangguk dengan mempertahankan senyumannya itu, Agra sebenarnya takjub karena Titania bisa sesabar ini menghadapi sifatnya Larissa.
"Eemmm Nia disini aja ya." kata Titania, sedangkan Vion hanya mengiyakan
Vion tak menanyakan kenapa Titania ingin disini dan tak mau ikut kekamar Larissa, karena dia sudah tau.
Vion menoleh kearah Agra. "Lo temenin Titania disini Gra, sebentar aja kok."
"Oke-oke, aman aja lah kalau sama gue." ujar Agra terkekeh
Setelah itu Vion pergi dari sana, tetapi ia tak lupa mengecup dahi Titania dulu. Agra yang melihat itu iri, kenapa dia tak bisa seperti mereka. Ya susahnya mempunyai crush yang tak menyukai dirinya ya gini, apalagi sekarang malah menyukai sahabatnya.
Ekhem
Titania berdehem. "Duduk Gra!"
"Oh iya hehe." kata Agra cengengesan dan duduk disofa lain
Mereka bungkam karena memikirkan hal yang berbeda beda, tetapi tak lama Titania berucap...
"Lo cinta banget sama Larissa Gra??" tanya Titania
Agra mengangguk antusias. "Iya, gue cinta banget sama dia. Kalau bisa gue bakal paksa dia supaya suka sama gue, tapi gue gak mau sampai jadi obsesi semata."
Titania bingung kenapa Larissa tak menyukai Agra, bagi Titania Agra ini cukup sempurna baginya.
"Gra! Gue pengen relain Vion untuk Larissa, tapi gue gak mau Lo sakit hati nanti." kata Titania
Agra terkekeh mendengar perkataan Titania. "Gue juga gitu kok, gue pengen lepasin Larissa supaya dia kejar Vion lebih jauh, tapi gue gak mau Lo sakit hati nantinya. Ya kita sama-sama takut ada yang sakit hati kan"
KAMU SEDANG MEMBACA
quadruplets (SELESAI)
General Fiction(JANGAN LUPA FOLLOW AKU YA DAN VOTE CERITA INI) quadruplets...pasti sebagian kalian sudah tau artinya, bukan!! kisah ini menceritakan tentang mereka berempat! Titania, Larissa, Atlas, dan Belinda. kembar yang tak ada kemiripan sama sekali, wajah d...