27 || Penolakan✨

40 11 5
                                    

.
.
.
.
.

Pagi hari mereka bertiga berangkat sekolah, sedangkan Larissa dia sudah duluan dari berapa menit yang lalu, bahkan Larissa belum ada makan sama sekali.

Mobil mereka sudah sampai diparkiran SMA Pandora, secara perlahan mereka keluar dari mobil. Parkiran sudah lumayan ramai sekarang, karena memang disuruh berangkat pagi oleh guru, untuk mengurus pergantian OSIS.

Mereka bertiga melangkah kan kaki untuk pergi dari sana dan menuju kelas, saat sampai didalam terlihat Larissa bersama Vion-ddk.

Andi menyadari kedatangan wanita pujaannya pun menoleh. "Hai Belinda," 

"Hai juga." balas Belinda tersenyum kecil

Mereka bertiga sudah duduk dibangku masing-masing, sedangkan Vion menuju kearah Titania

"Hai." sapa Vion tersenyum manis

Titania mendongak menatap Vion yang berdiri di depannya yang dibatasi meja.

"Jugaa."

Vion mengerutkan keningnya. "Nia kenapa?"

"Gapapa," tutur Titania

Titania berdiri dari duduknya.  "Yuk Las, kita kan disuruh datang ke ruang guru."

"Iya." balas Atlas ikut berdiri dan berjalan kearah Titania

"Lah mau ngapain? Ah, atau Atlas mau ngelamar salah satu guru disini. Jangan deh, para guru kan sudah punya laki semua." ujar Andi menggaruk pipinya dengan ekspresi polos

"Lamar mata Lo dua." sinis Atlas

Agra menggeleng kearah Andi. "Lo lupa apa gimana?! Mereka kan mau ngurus calon pengganti mereka nanti,"

"Oh iya ya," kata Andi cengengesan

Atlas menoleh ke Andi. "Woi An!!"

"Kenapa las?" tanya Andi

"Jagain Belinda ya, jangan sampai lecet." perintah Atlas

"Aman aja lah kalau sama gue," kata Andi terkekeh

"Yaudah gue sama Titania keruang guru dulu ya. Bel kalau ada apa-apa langsung bilang ke gue aja oke, jangan diem aja." kata Atlas dan diangguki Belinda

Titania dan Atlas keluar dari kelas menuju ruang guru, Larissa yang melihat itu hanya memandang mereka cuek.

Andi, Agra dan Vion sadar kalau Atlas-ddk berbeda. Ya mereka tau jika Larissa dan Titania itu jarang bicara, tetapi kalau sama kembaran enggak bakal gini, pasti ada basa-basi nya walau hanya berapa kata yang keluar. Yaa seperti (Tadi malam tidur?, Kesehatan Lo di jaga!) Dan banyak lagi.

Belinda menoleh kearah Larissa. "Lo udah makan Lar?"

"Hm." dehem Larissa tanpa melihat kearah Belinda

Belinda tersenyum canggung. "Oh yaudah deh, tapi kalau belum Lo makan ya nanti,"

Larissa menatap Belinda sekilas tanpa mengeluarkan sepatah katapun, Belinda maupun Vion-ddk bingung harus mencairkan suasana dengan cara apa dan berakhir

mereka jadi bungkam dengan pikiran yang berbeda beda, seperti Larissa yang sekarang sedang mencari cara untuk bisa mendapatkan Vion nantinya.

Dikelas hanya ada mereka, karena murid lain sedang diluar, untuk hari ini sampai selesai pemilihan OSIS baru mereka semua akan jamkos.

Belinda berdiri dan menatap Agra. "Gra, gue boleh minta waktu bentar sama Lo?"

Agra belum menjawab, tetapi ia lebih dulu izin kepada Andi. "Boleh gak An?"

quadruplets (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang