68 || Jadian Masal✨

39 3 0
                                    

Selamat membaca♡

.
.
.
.
.

Berapa bulan kemudian..........

Di lapangan SMA Pandora sedang ramai karena sekarang ialah hari kelulusan anak kelas 12.

Para adek kelas pun ikut merayakan hari ini, mereka ikut senang dan juga kehilangan. Karena para most wanted mereka sudah lepas seragam putih abu-abu nanti dan melanjutkan ke jenjang lebih tinggi.

Musik sangat nyaring terdengar, bahkan pengendara yang lewat pasti mendengarnya juga. Baju mereka sudah banyak coretan berbagai warna dan bentuk.

Kelas 12 memakai baju putih abu-abu khas anak SMA, sedangkan adek kelas memakai baju bebas pantas. Guru yang melihat tawa mereka menjadi bahagia, namun mereka juga sedih.

Karena harus merelakan murid mereka yang ingin melanjutkan pendidikan masing-masing.

Lain dengan Atlas-ddk, mereka sekarang duduk di bangku yang memang di siapkan di pinggir lapangan. Baju mereka juga sudah banyak sekali coretan coretan.

Wajah mereka berseri tampak bahagia, dan nantinya mereka akan merindukan masa masa ini.

"Huaaaaaa gue bakal kangen kalian..." pekik Axel yang suaranya tak begitu terdengar karena suara musik.

Puk

Andi memukul pelan bahu Axel." Lo sadar gak sih, Lo teriak di telinga gue dodol." kesal Andi mengusap telinganya.

"Yaa maap atuh, gue kan sedih." ujar Axel cemberut.

Mereka bergidik ngeri saat melihat ekspresi Axel yang begitu, memuakkan bagi mereka.

"Gimana perasaan Lo sekarang?" tanya Atlas menoleh kearah Larissa.

Larissa tersenyum. "Senang dan sedih bercampur aduk," jawab Larissa yang duduk di kursi roda.

Atlas mengangguk. "Kalau perasaan Lo ke Agra gimana?"

Mereka mendengar perkataan Atlas walaupun samar-samar, sedangkan Larissa bingung harus bicara apa.

Agra berdiri dan menuju kearah Larissa dan berjongkok, sekarang dia ada dihadapan Larissa. Agra menggenggam tangan Larissa dan mengusapnya lembut.

Musik yang tadinya menyala sekarang terhenti, karena mereka ingin mendengar juga pembicaraan mereka.

"Gue sayang sama Lo Lar! Gue cinta sama Lo, bahkan gue nggak tau rasa ini kapan datangnya." tutur Agra menatap manik mata indah Larissa.

Larissa ikut menatap mata Agra, namun dia melepaskan genggaman di tangannya, itu membuat Agra tersenyum sedih.

Mereka yang melihat itu menunggu bagaimana keputusan Larissa.

Larissa menundukkan kepalanya kearah kakinya. "Gue, gue gak sempurna Gra!! Gue beda sama Lo." 

Agra menggeleng tanda tak menyetujui perkataan Larissa. "Lo sempurna Lar!"

"Gue lumpuh Gra, gue cacat!!" kata Larissa menggigit bibir bawahnya untuk menahan air matanya yang ingin keluar.

Agra menggenggam tangan Larissa kembali. "Lo sempurna di mata orang yg tepat Lar, percaya dengan perkataan gue." ujarnya tersenyum.

Secara perlahan air mata Larissa keluar, dia menyesali semua apa yang dia perbuat. Agra yang mendengar isak tangis Larissa, langsung membawa ke dalam pelukannya.

Mereka yang disana ada yang terharu dengan Agra yang sangat mencintai Larissa, bahkan ada yang terbawah suasana yang berakhir menangis.

Siapa yang mau menyia-nyiakan seorang Agra? Enggak ada! Hanya Larissa saja.

quadruplets (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang