26. A Question

14.7K 1.7K 19
                                    

Assalamualaikum wr.wb

Maaf baru up guys

Lagi sibuk urusan tugas kelompok sama persentase!😭

Semester dua yang menyebalkan!!!

Oke mulai jangan lupa vote, komen, follow and share






Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ikhlas itu hanya omong kosong, yang ada hanya sebuah keterpaksaan

AllensyaQueenzy



☁️☁️☁️



"Kau merindukannya? Padahal kau baru bertemu satu kali." Allen menoleh ke sumber suara, ia menatap tajam si pemilik suara itu walaupun pandangannya tidak tepat.

"Siapa yang mau maksud?" ketus Allen pada Leo. Ya, si pemilik suara itu adalah Leo, si Phoenix yang paling percaya diri.

"Siapa ya?" Leo menggaruk dagunya seolah sedang berpikir.

"Oh, Dev. Si makhluk penghisap darah." ucapan Leo membuat kening Allen berkerut. Belum sempat Allen mengajukan pertanyaan Leo sudah memotongnya.

"Kau tidak tahu? Dia itu Vampire Lady. Untuk selebihnya kau bisa menanyakan hal itu padanya. Oh iya, baru dua hari tidak bertemu kau sudah merindukannya? Bagaimana jika kau tidak bisa bertemu dengannya untuk selamanya?" lanjut Leo panjang lebar dan diakhiri dengan pertanyaan.

"Pertama, kenapa kau berpikir aku merindukannya? Kedua, aku tidak tahu dan tidak peduli jika dia Vampir atau apa pun itu." jawab Allen.

"Aku berpikir kau merindukannya karena kau jatuh hati padanya." ucap Leo dengan percaya diri membuat Allen memutar bola mata malas.

"Atas dasar apa kau menyimpulkan aku jatuh cinta padanya? Jika kau tidak tahu setidaknya jangan sok tahu." ujar Allen tajam.

"Kata-katamu sangat menusuk bagiku Lady." Leo memegang dadanya dengan tangan kiri dan tangan kanannya ia gunakan untuk menghapus air matanya walau tidak ada setetes pun air mata yang membasahi pipinya, pada intinya ia ingin terlihat semenyakitkan mungkin.

Allen memutar bola mata jengah. "Aku tidak berniat menyakitimu, tapi jika kau memang tersakiti baguslah." ucap Allen.

Leo berjalan menuju Allen yang sedang duduk di balkon kamar di temani cahaya bintang di malam hari.

𝙰𝙱𝙾𝚄𝚃 𝙳𝙴𝚂𝚃𝙸𝙽𝚈 | 𝚀𝚄𝙴𝙴𝙽𝚉𝚈 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang