59. 𝚃𝚑𝚎 𝙳𝚊𝚛𝚔 𝚂𝚝𝚘𝚛𝚢 𝚘𝚏 𝚝𝚑𝚎 𝙰𝚕𝚎𝚡𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛 𝙵𝚊𝚖𝚒𝚕𝚢

7.2K 830 76
                                    

Assalamualaikum wr.wb

Malem guys!!

Maaf ya up-nya malem dan baru sempet huhuhu

Ini teh lagi nangis gara² ga bisa ikut konserrrrrrr!!!😭😭😭

KTP ga ada
Temen ga ada
Izin ortu ga dapet
Uang cuman cukup buat beli tiket
Mana tiketnya abis lagi😭

Pokoknya aaaaaaaa pengen ketemu husbu!!!!

Hiks jangan lupa votmen!!👍




Hiks jangan lupa votmen!!👍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





☁️☁️☁️

"Dia udah pergi, pergi untuk selamanya..." Mereka terdiam mencerna ucapan Axel.

"Maksud lo?." Richard memecahkan suasana hening, Axel membuang pandangannya lalu melangkah sedikit menjauh dari mereka.

Dengan posisi Axel membelakangi teman-temannya Axel berujar. "Orang yang paling gue sayangi, gadis manis yang paling di jaga di keluarga gue. Bahkan ga ada yang tau keluarga Alexander punya anak perempuan."

Axel menghela nafas, memandang atas agar cairan bening yang terbendung di matanya tak terjatuh. "Semua anggota keluarga gue dibantai, kecuali gue dan Alexa, Alexa Dania Alexander nama adek gue. Waktu itu gue lagi main sama Alexa di belakang mansion."

Ia terkekeh. "Tiba-tiba ada beberapa bodyguard yang dateng terus ngiring kita ke ruang bawah tanah. Gue sama Alexa belum tau apa-apa, ngikut aja. Sampe tiba-tiba gue denger suara teriakan bunda, gue takut, khawatir tapi gue ga tau harus berbuat apa." Cairan bening yang sedari ia tahan untuk terjatuh akhirnya terjatuh juga.

Axel mengusap pelan air matanya. "Gue peluk Alex yang nangis denger teriakan bunda."

"K-kak, b-bunda ke-napa hiks,"

"Bunda gapapa, Alex tunggu disini ya kakak liat bunda dulu." Gadis kecil yang berusia 7 tahun itu mengangguk sembari terisak.

"Jaga adikku." Perintah anak laki-laki yang tak lain adalah Axel kecil yang masih berusia 8 tahun.

"Tuan muda jangan ke atas, bahaya."

"Keluargaku dalam bahaya!." Teriaknya emosi saat salah satu bodyguard yang ada di sana melarangnya.

Axel berlari menaiki tangga menuju pintu keluar, begitupun dengan beberapa bodyguard lainnya yang ikut mengejar Axel dan sebagian tetap berjaga di sana. Sampai di atas Axel berlari kembali memasuki mansion.

Dan...

Degh!

Matanya memerah, badannya bergetar ia ingin menangis melihat darah berceceran di sepanjang ruang mansion. Kaki mungilnya yang bergetar kembali melangkah mengikuti ceceran darah.

𝙰𝙱𝙾𝚄𝚃 𝙳𝙴𝚂𝚃𝙸𝙽𝚈 | 𝚀𝚄𝙴𝙴𝙽𝚉𝚈 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang