35. A Sheet of Terros

13.4K 1.3K 43
                                    

Assalamualaikum wr.wb

Selamat malem guys.

Maaf baru up hehehe, sorry banget soalnya lagi MID huh capek...

Tadi juga lagi eror jadi ga bisa up tapi sekarang udah bisa

Ga mau basa basi langsung aja!

Jangan lupa vote, komen, follow and share



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




☁️☁️☁️



"Dia sudah menunjukkan dirinya, aku menemukan kelemahannya." ucap pria berjubah hitam tersenyum miring.

"Pada akhirnya takdir berpihak padaku. Awasi dia dan kelemahannya." balas pria di depannya yang berdiri membelakanginya.

"Tentu saja, tapi kenapa tidak kita bunuh sekarang?" kesal pria bertudung hitam.

"Biarkan dia bahagia, lalu bunuh kelemahannya agar ia merasakan rasanya kehilangan." tekan pria didepannya dengan kilat mata tajam penuh amarah dan dendam.

"Bagaimana jika bermain sebentar dengan kesayangannya apakah itu terdengar menyenangkan?" tawar pria berjubah hitam.

"Lakukan, jangan sampai dia curiga, aku akan menghancurkannya saat ia lengah." Pria dengan tatapan tajam menusuk itu berujar.

"Owh, aku tidak sabar bermain dengan kesayangannya." Pria berjubah hitam itu tersenyum menyeringai.

☁️☁️☁️

Masih di depan pintu kamar Allen, Leo mendengus sebal mendengar perkataan menyebalkan Pangeran Richard.

"Kabarku sangat baik bocah ingusan, aku masih sanggup berjalan, gigiku juga masih kuat. Dan," celetuk Leo tersenyum paksa dengan tatapan datar.

"Aku tidak akan mati sebelum kau mati!" lanjutnya sarkas.

"Oh, kupikir kau sudah tidak sanggup hidup lagi." Pangeran Richard menatap malas Leo.

"Cih, kenapa kau ada di sini Pangeran?" tanya Leo mengalihkan pembicaraan, ia terlalu malas berdebat dengan Pangeran Richard. Aneh, setiap ia bertemu dengan Pangeran Axel dan Pangeran Richard, itu tak akan pernah jauh dari pertengkaran. Selalu saja ada sebuah pertengkaran dalam hal sekecil apa pun.

"Bodoh, kau semakin bodoh. Tentu aku saja ingin bertemu dengan Vio!"

"Kau mengatakan aku bodoh seperti kau tidak bodoh saja." sinis Leo.

𝙰𝙱𝙾𝚄𝚃 𝙳𝙴𝚂𝚃𝙸𝙽𝚈 | 𝚀𝚄𝙴𝙴𝙽𝚉𝚈 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang