𝙰𝙱𝙾𝚄𝚃 𝙳𝙴𝚂𝚃𝙸𝙽𝚈 | 𝚀𝚄𝙴𝙴𝙽𝚉𝚈 [End]

3. New Life

Assalamualaikum wr.wb

Hy para readers ku yang
cans/gans

Ketemu lagi

Ini udah revisi, ntar kalo masih ada typo tandain 🖤

Jangan lupa vote komen follow and share

☁️☁️☁️

Terkadang hal yang mustahil bisa terjadi tanpa diduga

ViolettaAdesyaNyctophilic

Eeungh

Gadis yang sedang terbaring lemah di atas ranjang melenguh mengundang kepanikan semua orang yang berada di sana. Mata gadis itu terbuka dengan pelan namun pasti, mata gadis itu terbuka dengan sempurna memperlihatkan manik mata indah berwarna biru.

"Y-Yang Mulia? Akhirnya anda sadar!" Seru seorang wanita.

"Prajurit, beri tahu Yang Mulia Raja bahwa Tuan Putri Violetta sudah sadar. Panggilkan Tabib kerajaan juga." Ucap wanita itu pada seorang laki-laki memakai pakaian aneh. Gadis yang mendengar percakapan antara dua manusia itu pun mengerutkan keningnya.

Prajurit, Raja, Tuan Putri? Apa maksudnya?

"Tuan Putri, sebentar lagi Tabib akan datang memeriksa anda. Apa anda butuh sesuatu?" Ujar wanita itu diakhiri dengan sebuah pertanyaan. Sedangkan gadis yang di tanya hanya memandang lurus ke depan, karena jujur badannya begitu sulit untuk digerakkan.

"Di mana ini dan siapa yang kau maksud Tuan Putri?" Tanya gadis itu dengan tatapan bingung namun masih senantiasa menatap lurus ke depan.

"Anda berada di kediaman anda Tuan Putri. Anda Putri dari Raja di kerajaan ini oleh sebab itu saya memanggil anda Tuan Putri." Jawabnya menjelaskan, wanita itu berpikir mungkin gadis yang menjabat sebagai Putri di kerajaan ini masih linglung karena baru bangun dari tidur panjangnya.

"Aku bukan seorang Putri." Balas gadis.

Wanita itu mengerutkan keningnya. "Apa maksud—" ucapan wanita itu terpotong karena suara dobrakkan pintu.

Brakk!

"Putriku kau baik-baik saja? Ada yang sakit? Tabib periksa Putriku." Pria yang mendobrak pintu tersebut langsung saja menyerbu gadis yang terbaring di atas ranjang dengan pertanyaan diakhiri perintah.

Putriku?

"Baik Yang Mulia." Jawab pria yang memakai baju khas Tabib kerajaan seperti dalam dunia dongeng pada umumnya.