75. Memories and Disasters

5.2K 530 5
                                    

Assalamualaikum wr.wb

Telat up lagi ya, sorry banget
Aku ngerasa sibuk banget akhir² ini padahal b aja sih😭

Btw Minggu ini ulangan akhir semester, buat yang masih sekolah semangat yaaaa ini salah satu alesan aku ga up🙃

Gimana nih kabarnya, sehat sehat kan?
Alhamdulillah kalo sehat dan yang kurang sehat semoga cepet sembuh yaaa!!

Langsung aja dehhh























































































































!!!!HAPPY READING!!!!

































































☁️☁️☁️



"Abang mau kemana?"

"Mau ambilin Zy makan, Zy laper kan?"

"Hu'um, tapi nanti Papa marah. Zy kan nggk diizinin makan, Abang."

"Tenang aja, Papa gak bakalan tau kok. Kamu tunggu disini ya, Abang ambilin dulu." Gadis kecil nan menggemaskan yang dipanggil Zy pun mengangguk lucu membuat sang kakak terkekeh kemudian mengacak pelan surai adiknya sebelum melenggang pergi dari sana.

Gadis berusia 4 tahun tersebut terdiam melihat kepergian sang kakak, entah mengapa ia merasa akan terjadi sesuatu yang sangat-sangat buruk hari ini. Ia merasa akan kehilangan sesuatu, namun ia tak tahu apa itu. 

Perasaan gelisah yang mendalam menggerogoti hatinya, ia berdiri kemudian berjalan tertatih mendekati jendela kamar milik kakaknya. "Ma ... Zy, Zy ngerasa bakal ada yang ninggalin Zy—

Lagi..." gumamnya sangat lirih melihat langit dengan mata berkaca-kaca.

"Semoga bukan Abang." lanjutnya menahan rasa sesak di dadanya serta rasa sakit diperutnya akibat belum memakan apa-apa.

Pandangannya tiba-tiba sedikit memburam, gadis kecil itu terduduk di depan jendela sembari memejamkan matanya. "Huh, Abang, Zy pusing."

Tangan mungilnya memegang kepalanya. "Hiks, Ma ... Kepala Zy pusing.

DRRGRTTT......

Tiba-tiba bangunan tersebut bergoyang hebat membuat beberapa barang terjatuh dari tempatnya. Zy, gadis kecil itu meraung menangis kencang memanggil Mama, Papa dan juga Kakaknya.

"ABANGGG!!! ZY TAKUT! MAMA! PAPA!"

Kaki mungilnya yang bergetar ia paksakan berdiri kemudian berlari ke bawah meja belajar kakaknya.

Sebuah bingkai foto terjatuh dan pecah berkeping-keping tepat di depan gadis kecil itu, Zy meraung, takut bercampur aduk, terlebih melihat foto yang terjatuh adalah foto sang kakak.

"KAKEK TOLONG ZYY!! ABANGGG!! HIKS ZY TAKUT ZY MOHON TOLONG ZYY!!"

"SIAPAPUN TOLONG ZYY, ZY ADA DI KAMAR ABANGG!!" teriaknya sembari meraung menangis tersedu-sedu.

𝙰𝙱𝙾𝚄𝚃 𝙳𝙴𝚂𝚃𝙸𝙽𝚈 | 𝚀𝚄𝙴𝙴𝙽𝚉𝚈 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang