43. What is That Lump of Smoke

9.1K 1K 76
                                    

Assalamualaikum wr.wb

Ini up spesial Anniversary ke 3 moon anjay eh

Absen dulu

Nemu cerita ini dari mana?

Cwek/Cwok?

Jomblo/berpawang?

Jangan lupa vote, komen follow and share

Jangan lupa vote, komen follow and share

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


☁️☁️☁️


Allen terus terisak dengan mata sembab dan hidung yang memerah akibat kelamaan menangis. Tepat jam 3 pagi Allen terbangun dari tidurnya karena mimpi buruk.

Bukan mimpi tapi sebuah ingatan yang terlintas melalui mimpi. Tidak ada para ksatria yang berjaga di sana, Allen sudah memerintah mereka untuk menjaga para rakyat. Awalnya mereka menolak dengan alasan mereka sudah bersumpah ingin menjaga Allen tapi apa daya Allen keras kepala dan akhirnya mereka mengiyakan permintaan Allen.

Allen menghapus kasar air matanya yang masih mengalir. Beberapa saat kemudian ia bangun merubah posisinya menjadi duduk. Dengan pelan Allen berjalan menuju balkon, ia ingin menghirup udara segar berharap ia bisa tenang setelah itu.

Klik

Pintu balkon terbuka Allen melangkah keluar, ia memegang pembatas balkon dengan kuat melampiaskan rasa sesak di dadanya. "Gue benci hari ini..."

"Gue benci hari kelahiran gue!" Teriaknya dengan tangan kirinya yang menjambak rambutnya kasar.

Air matanya kembali meleleh, Allen terisak saat mengingat semua yang ia alami dulu di dunianya.

Tepat tanggal 11 April, hari kelahiran Allen. Bukannya menjadi hari paling bahagia malah sebaliknya. Mama Allen meninggal tepat di hari kelahirannya, kakek Allen meninggal juga tepat di hari kelahirannya. Ia muak takdir terlalu mempermainkannya.

Bukan itu saja ada satu orang yang Allen sayangi juga pergi meninggalkannya, orang yang selalu tersenyum padanya, yang selalu menenangkannya disaat ia sedih. Orang yang mengerti keadaannya selain kakeknya.

Pertemuan singkat Allen dengan dia tak disangka membuat kenangan yang sulit Allen lupakan. Dia orang yang selalu membuat Allen tertawa bahkan saat ia juga memiliki sebuah luka...

Allen juga merindukan dia. Saling berbagi makanan, berbagi cerita, kebahagiaan bahkan luka. "Kenapa, kenapa, KENAPA?!!" Allen mencengkeram kuat pembatas balkon tepat di bagian tajam membuat benda tajam itu menembus kulit Allen, cairan kental berwarna merah merembes keluar.

𝙰𝙱𝙾𝚄𝚃 𝙳𝙴𝚂𝚃𝙸𝙽𝚈 | 𝚀𝚄𝙴𝙴𝙽𝚉𝚈 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang