Assalamualaikum wr.wb
Semangat puasanya bagi yang puasa!!
Ada yang ultah hari ini?
Jangan lupa vote, komen, follow and share
☁️☁️☁️
"Kau benar-benar adikku atau hanya pengganti?."
Degh..
Jantung gadis itu berdetak tak karuan, pandangannya semakin kosong, lidahnya kelu bahkan sangat sulit mengeluarkan sepatah kata.
Seolah tersadar, Allen tertawa miris dalam hati. "Pengganti..." Lirihnya entah itu sebuah pertanyaan atau pernyataan. Tak ada ekspresi di wajah gadis itu, ia terdiam tak tau harus mengatakan apa.
Ia sadar ia hanya sekedar pengganti, namun itu bukan keinginannya. Perlahan gadis itu menatap pangeran Axel dengan tatapan mata yang sulit diartikan.
"Pengganti," Jawabnya tanpa ekspresi. Gadis itu, Allen mengalihkan tatapan ke arah lain.
Pangeran Axel menghembuskan nafas lega, "Hah, syukurlah kau masih disini." Gumamnya.
"Apa maksudmu?," Tanya Allen yang mendengar gumaman pangeran Axel.
"Bukankah seharusnya kau marah?," Lanjutnya dengan kembali menatap tepat di manik mata pangeran Axel.
"Marah?, Untuk apa?."
"Karena orang asing ini masih berada di tubuh adikmu mungkin," Perkataan Allen membuat pangeran Axel tersadar dengan apa yang ia katakan beberapa saat lalu.
"A-aku,"
"Aku akan pergi, lagi pula berada disini bukan keinginanku. Tenang saja adikmu akan segera kembali dan aku akan segera pergi, untuk selamanya." Potong Allen cepat, dengan ekspresi datar namun terkesan tenang.
"B-bukan seperti itu,"
"Lalu?." Allen membeo dengan malas.
"Sebenarnya kami sudah mengetahui hal ini jauh sebelum jiwamu mengisi raga adikku." Ujar pangeran Axel, ia menggenggam tangan Allen.
"Saat Vio lahir kakek datang dan mengatakan bahwa Violetta akan dikendalikan," Lanjutnya.
"Maksudmu?."
"Dia tidak bisa mengendalikan ekspresi dan tubuhnya sendiri bahkan ucapan sekalipun. Ucapan kakek benar-benar terjadi dimana Vio tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Dia menjauhi kami dan malah dekat dengan pangeran Alexander sialan itu." Jelasnya terlihat raut wajah kesal saat menyebut nama pangeran Alexander.
"Hm, lalu?." Sahut Allen dengan memutar bola mata malasnya.
"Kakek juga mengatakan saat Violetta berumur 16 tahun akan ada jiwa yang memasuki raganya, dan itu benar-benar terjadi. Kau datang dan mengisi raga adikku. Aku tidak ingin hal itu terjadi, kakek mengatakan bahwa aku dan ayah harus menyayangimu layaknya adik."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙰𝙱𝙾𝚄𝚃 𝙳𝙴𝚂𝚃𝙸𝙽𝚈 | 𝚀𝚄𝙴𝙴𝙽𝚉𝚈 [End]
Fantasy𝐒𝐚𝐦𝐚 𝐡𝐚𝐥𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐧𝐜𝐚𝐧𝐚, 𝐥𝐮𝐤𝐚 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐝𝐚𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐰𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐝𝐢𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧𝐤𝐚𝐧... Allensya Queenzy Beckham , gadis dengan segudang luka. Di jadikan samsak sejak umur delapan tahun, di tuduh sebagai pembu...