𝐒𝐚𝐦𝐚 𝐡𝐚𝐥𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐧𝐜𝐚𝐧𝐚, 𝐥𝐮𝐤𝐚 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐝𝐚𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐰𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐝𝐢𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧𝐤𝐚𝐧...
Allensya Queenzy Beckham , gadis dengan segudang luka. Di jadikan samsak sejak umur delapan tahun, di tuduh sebagai pembu...
Allen masih enggan membuka matanya membuat Pangeran Axel dan Pangeran Richard semakin khawatir. Ditambah lagi tabib kerajaan mengatakan bahwa ia tidak mengetahui apa yang terjadi pada Allen.
Suhu tubuhnya menurun, begitupun dengan peredaran darahnya tidak seperti biasa, tapi denyut nadinya normal. Kedua Pangeran itu mengumpati tabib kerajaan yang lebih tua dari mereka karena tidak bisa menyembuhkan Allen.
Tidak lama setelah itu Raja Xavier datang dengan tergesa-gesa karena mendapat kabar bahwa putrinya pingsan setelah berteriak kesakitan memegang kepalanya.
"Apa yang terjadi?" tanya Raja Xavier.
"Salam Yang Mulia Raja." hormat kedua Pangeran itu dan beberapa pelayan menunduk hormat.
"Kami tidak tahu Ayah tadi tiba-tiba saja Violetta berteriak kesakitan memegang kepalanya." jelas Pangeran Axel kembali menatap Allen.
"Lalu kalian tidak memanggil tabib!"
"Tadi sudah Ayah. Tapi tabib tidak tahu Violetta kenapa." jawab Pangeran Axel.
"Axel hari ini kau akan keperbatasan. Bersiaplah!" perintah Raja Xavier.
"Tapi Ayah bagaimana dengan Vio." Pangeran Axel tak rela meninggalkan adiknya trlebih lagi dengan kondisi adiknya saat ini.
"Ada Ayah di sini. Pangeran Richard kau juga, pergilah ke kamarmu!"