𝙰𝙱𝙾𝚄𝚃 𝙳𝙴𝚂𝚃𝙸𝙽𝚈 | 𝚀𝚄𝙴𝙴𝙽𝚉𝚈 [End]

60. 𝙵𝚎𝚎𝚕𝚒𝚗𝚐 𝚄𝚗𝚎𝚊𝚜𝚢

Assalamualaikum wr.wb

Maaf baru up hehehe😁

Jangan lupa Votmen ya guys

⚠️WARMING KATA-KATA VULGAR⚠️

☁️☁️☁️

Disebuah ruangan dengan bau obat-obatan yang mendominasi, terdapat dua makhluk berbeda gender yang salah satunya sedang terbaring di atas ranjang dan satunya lagi duduk di kursi samping ranjang memandang tajam pada wajah didepannya.

Perlahan demi perlahan manik mata hitam pekat gadis itu terbuka. Ketika matanya terbuka sempurna gadis itu meringis merasakan kepalanya yang terasa pening. Ia memegang pelan kepalanya lalu mengedarkan pandangannya menatap sekeliling.

Pandangannya terkunci pada satu objek di mana seorang laki-laki berwajah tampan sedang menatapnya tajam. Allen menghela nafas, sekarang ia berada di UKS dengan laki-laki menyebalkan yang ada di hadapannya.

"Siapa Lion?." Suara bariton itu membuat Allen kembali menatap manik mata hitam pekat milik Althair.

Hawa dingin menyeruak di dalam ruangan, tatapan tajam menusuk juga wajah datar milik Althair membuat suasana menjadi tegang. Allen tak menjawab ia mengambil gelas yang berisi air putih di atas nakas walau sedikit kesusahan.

Ia meminum air itu hingga tandas lalu menaruh kembali gelas tersebut ke tempatnya semula. "Pacar gue kenapa?." Jawabnya singkat.

"Mau putus?, Ayo." Lanjutnya dengan nada sedikit menantang.

"Nggak, siapa Lion?."

"Kan udah gue bilang itu pacar gue. Lagian lo hah, gue baru siuman malah lo ajak ribut. Waras?!." Allen berujar ketus dengan tatapan sinis.

Althair membalas dengan helaan nafas. "Pacar kamu itu aku bukan dia, maaf. Sekarang kita pulang oke?."

Allen memutar bola mata jengah nya kemudian melirik jam dinding yang terpasang di ruang UKS. Matanya melotot sempurna melihat jarum jam sudah menunjukkan angka 3 yang berarti ia pingsan selama 5 jam.

Siswa-siswi SMA Galaxy sendiri pulang jam 2 siang, dan itu artinya sekarang hanya ada dia dan Althair di sekolah?!. Tidak-tidak, Allen masih ingat betul bahwa setelah pulang siswa-siswi yang mengikuti olimpiade akan les tambahan atau bahkan belajar di perpustakaan hingga menjelang malam.

Ia sedikit bernafas lega, ia kira disini hanya ia manusia waras. Pasalnya laki-laki di sampingnya ini jauh dari kata waras namun sayang laki-laki itu sudah berstatus sebagai pacarnya ya walaupun hanya sekedar taruhan.

"Hey, kenapa ngelamun hm?."

Allen tersadar, ia turun dari ranjang kemudian mengambil tas miliknya yang berada di sofa dan saat akan keluar dari sana tangannya ditahan.