8. A Meeting

31.7K 3.2K 55
                                    

Assalamualaikum wr.wb

Kembali lagi dengan saya disini!!

Apa kabar guys?

Kalian korban feedback atau nggak nih??

Jangan lupa vote , komen , follow and share ya?!!



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



☁️☁️☁️

"Yang Mulia Tuan Putri bagaimana keadaan anda?" tanya Duke Archan pada Allen.

Allen mengangguk. "Baik, terima kasih atas perhatiannya."

Kini Allen sudah berada di ruang pertemuan dengan kedua Pangeran mahkota yang senantiasa menggenggam tangannya. Allen memakai sehelai kain berwarna merah yang diikat untuk menutupi matanya. Bukannya terlihat aneh justru gadis itu terlihat lebih menawan, anggun serta menambah aura kepemimpinan.

Bahkan saat memasuki ruangan pertemuan tadi semua orang yang sudah berada di sana sempat tertegun namun, Pangeran Axel dan Pangeran Richard berdehem membuat mereka merubah raut wajahnya.

Raja Xavier berdehem, membuat semua orang melihat kearahnya. "Aku dengar bendungan di desa Lander rusak, apakah kerusakannya parah?" tanya Raja Xavier pada Duke Archan selaku pemimpin desa Lander.

"Duke Archan menjawab Yang Mulia agung, bendungan di desa Lander cukup parah namun masih bisa saya tangani, mungkin beberapa Minggu lagi semuanya akan kembali seperti semula." jelas Duke Archan.

Raja Xavier menganggukkan kepala "Baguslah jika kau bisa menanganinya."

"Maaf Yang Mulia agung, hasil pertanian di desa Inligh berkurang tahun ini." adu Duke Daytone pemimpin desa Inligh.

"Kenapa bisa? bukankah pembagian pupuk di wilAyah itu merata? kenapa bisa begini?" heran Raja Xavier. Seingatnya pembagian pupuk seluruh wilAyah Amethyst merata, dan baru tahun ini hasil pertanian menurun.

"Bukan soal pupuk Yang Mulia agung, tapi air. Aliran air beberapa hari lalu tidak stabil saya rasa ada yang menghalangi air masuk ke wilAyah Amethyst terutama di desa Inligh." ujar Duke Daytone.

"Saya rasa juga seperti itu Yang Mulia, karena akhir-akhir ini aliran air memang tidak stabil." sahut Duke Rhigan di setujui oleh Duke, Count dan Baron.

"Ayah aku akan melihat apa yang terjadi di sungai itu." Pangeran Axel menyahut.

"Dan aku juga" ucap Allen.

"TIDAK!" tolak semua orang di sana termasuk Duke, Count dan Baron.

"Kenapa?" Allen heran dengan tingkah mereka.

𝙰𝙱𝙾𝚄𝚃 𝙳𝙴𝚂𝚃𝙸𝙽𝚈 | 𝚀𝚄𝙴𝙴𝙽𝚉𝚈 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang