Berteman sama aku di instagram yuk guys! @shafafdlhptr_ follback DM aja yaa..
.
Adriana menopang dagu dengan tangan kirinya. Satunya mengusap pelan tangan Adya begitu lembut. Mendengar bahwa laki-laki itu masuk rumah sakit jantungnya berasa loncat, dia amat sangat khawatir.
Matanya tak henti menatap wajah sang pacar yang sedang tertidur di alam bawah sadarnya. Sekilas Adriana memuji ketampanannya meskipun paras wajahnya penuh dengan lebam, laki-laki itu masih terlihat mempesona.
"Lo ngeselin!"
"Sampe kapan lo cuekin gue gini?"
"Tau gak sih Dy, gue marah sama Papa. Sikap overprotektif Papa bikin gue muak. Dia gak pernah ngerti dan gak mau mahamin kemauan gue."
"Capek Dy..lo bangun dong!"
"I miss u lots!"
Adriana berucap sambil menahan matanya yang memanas. Baru kali ini dia menangis karena merindukan laki-laki itu, ditambah perasaannya yang begitu khawatir akan keadaannya yang entah sampai kapan laki-laki itu akan sadar.
Adriana menoleh ke samping, mendengar suara pintu terbuka. Gio dan Danish berada disana. Keduanya menghampiri Adriana sambil menenteng kantung plastik putih.
"Rii," sebut Gio. Adriana berdiri, tersenyum menyapa keduanya.
"Adya udah sadar?" Danish bertanya sembari menyimpan kantung plastik di meja.
Adriana menggeleng, sorot matanya menyimpan kesedihan dan harapan yang pudar. "Belum." Jawabnya.
Gio dan Danish pun sama, berharap bahwa Adya akan segera terbangun. "Sabar ya Ri, kita semua juga sedih liat kondisi Adya kayak gini. Dia terus-terusan dihajar beban yang kita sendiri mungkin gak bisa bakal sekuat dia." Gio menatap sahabatnya, dia adalah saksi kehidupan laki-laki itu pada saat dia memisahkan diri dari keluarganya dan belajar mendewasakan diri hingga sekarang ini.
"Kita berdoa, semoga Adya cepet sadar dan pulih kembali, sehat seperti sebelumnya."
"Aamiin.."
"Lo berdua gak mau jelasin kenapa Adya sampe bisa babak belur dan berakhir disini?" Pertanyaan Adriana membuat kedua pria di hadapannya tak berkutik. Danish menatap Gio, mengarahkan tatapan agar dia yang menjelaskannya pada Adriana.
Gio menarik nafasnya pelan, melirik Adya sekilas. Dia melangkah menuju sofa, diikuti Danish dan Adriana. Kemudian menjawab dan menceritakan semua apa yang mereka lihat saat di rooftop tadi. Adriana mendengarkannya dengan seksama, cerita dari Gio dan Danish membuat Adriana terkejut dan heran. Karena Agam dan Adya kembali bertengkar setelah pertengkarannya di Jakarta, tepatnya di rumah Nendra-Papa Adya tahun lalu.
Lantas, penyebab apa yang membuat keduanya bertengkar. Sampai teman-temannya ini tidak mengetahui. Itu yang Adriana pikirkan setelah mendengar cerita dari Gio dan Danish.
"Kita juga gak tau kronologi yang sebenarnya kayak gimana." Ucap Gio.
"Sebelum bertengkar di rooftop, Adya sering ngelamun dia ngejauh dari kita Ri. Misahin diri, gue pikir dia sakit gigi atau sariawan gitu kan. Asem dah muka dia!" Ucap Danish, dia mengungkapkan apa yang dia lihat saat Adya pulang dan berkumpul bersama.
"Adya bilang, dia nginep di rumah lo Ri?" Tanya Gio penasaran.
Kening Adriana mengerut, wajahnya terlihat bingung. Setau dia, Adya akan pulang setelah dirinya tidur. "Adya emang ada di rumah gue, kalo soal nginep gue gak tau sama sekali. Dia bilang bakal pulang pas gue udah tidur." Jelasnya. Membuat Gio dan Danish ikut bingung.
![](https://img.wattpad.com/cover/230774521-288-k953281.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Double'A [END]
Ficção Adolescente[ 𝘽𝙐𝘿𝘼𝙔𝘼𝙆𝘼𝙉 𝙁𝙊𝙇𝙇𝙊𝙒 𝙎𝙀𝘽𝙀𝙇𝙐𝙈 𝙈𝙀𝙈𝘽𝘼𝘾𝘼! ] BURUAN BACA SEBELUM DI REPUBLISH!!! ~ - Ketika Kita Bersahabat Dengan Sebuah Luka - Adriana Albertina, sesuai dengan namanya dia adalah wanita pemberani yang dikenal banyak masyara...