Hmmzzz..tadinya cuma mau triple up.
Gapapa deh, bonuss!!! 💚💚💚
Votenya dulu tapi..:"
.
Adya dan Sheina saat ini sedang berada di apotek. Sheina membeli obat-obatan yang habis untuk di simpan di kotak P3K, rumah Phoenix.
Sheina membeli, obat merah, kapas, alkohol dan lainnya. Adya berdiri di belakang Sheina yang sedang membayar di kasir.
Mata Adya tak sengaja melihat keluar, dia melihat motor yang kemarin menolongnya sedang terpakir di depan toko itu. Dia kenal betul, bagaimana bentuk dan modif dari motornya.
Matanya bergerak kesana kemari, mencari sosok yang mungkin pemilik dari motor itu.
"Ayo, Dy." Ajak Sheina, Adya menoleh. "Udah?" Sheina mengangguk dua kali.
Adya mendorong pintu kaca, menahannya sebelum Sheina keluar. Adya berjalan menghampiri motornya, Sheina mengekori Adya di belakang dengan menjinjing kresek putih berlogo '+'.
Sheina tak sengaja menuburuk seseorang. "Eh, maaf maaf." Ucap Sheina, dia memunguti kapas yang keluar dari kreseknya.
Sheina mendongak. "Loh, Adriana?" Ucap Sheina, Adya yang sedang memakai helmnya tidak jadi, dia buka dan melihat ke belakang.
Dahi Adya berkerut, ngapain cewek itu ada disini?
"Eh, lo Shei." Kata Adriana, matanya menatap laki-laki yang berada di belakang Sheina.
Mata mereka bertubrukan tanpa sengaja, membuat pria itu terpaku, dia mengalihkan pandangannya ke sembarang arah.
"Lo ngapain disini?" Tanya Sheina.
Adriana gelagapan sendiri. "Em, gue abis beli obat." Jawab Adriana.
"Lo sakit?"
Adriana menggeleng. "Enggak, i-ini buat bokap gue."
Sheina membeo oh. Adya kembali menatap Adriana dengan intens, mentilik wajah Adriana, bawah matanya membiru seperti memar. Adriana yang sadar ditatap oleh pria itu, merasa gugup takut akan ketahuan jika dia sedang terluka.
"Buruan, Shei!" Kata Adya, Sheina mengangguk dan berpamitan ke Adriana.
Adriana melihat mereka berdua sangat akrab. Tubuhnya seperti memanas, saat melihat keduanya berdekatan. Tidak hanya di sekolah, sekarang pun ia melihat mereka selalu bersama.
Dia tidak peduli dan tidak mau tahu. Tetapi, perasaan aneh datang secara tiba-tiba jika melihat cowok itu berdekatan dengan wanita lain. Perasaan apa ini?
Bodoh, ngapain juga ia memikirkan apa yang seharusnya gak ia pikirkan? Ia tidak mau mengulik lebih jauh apa yang ada di hatinya saat ini.
****
Langkah Adya berhenti saat melihat seseorang berdiri di dekat lorong gudang belakang. Tadinya, dia ingin menuju gerbang belakang menyusul anak Phoenix yang sedang nongkrong di warung Bu Ati.
Matanya tak lepas dari orang itu. Dia terlihat sedang berbicara dengan laki-laki yang tak ia kenal. Mungkin baru kali ini dia melihatnya. Saat, laki-laki itu pergi, Adya berjalan mendekat dimana orang itu berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double'A [END]
Teen Fiction[ 𝘽𝙐𝘿𝘼𝙔𝘼𝙆𝘼𝙉 𝙁𝙊𝙇𝙇𝙊𝙒 𝙎𝙀𝘽𝙀𝙇𝙐𝙈 𝙈𝙀𝙈𝘽𝘼𝘾𝘼! ] BURUAN BACA SEBELUM DI REPUBLISH!!! ~ - Ketika Kita Bersahabat Dengan Sebuah Luka - Adriana Albertina, sesuai dengan namanya dia adalah wanita pemberani yang dikenal banyak masyara...