15 - Gengsi

2.9K 184 13
                                    

Happy Reading!

Ig: @shafadlh.ptrr_

Enjoy! Jangan lupa votenya!

.

Adriana menyenderkan tubuhnya di kursi. Dia memposisikan duduknya senyaman mungkin. Seluruh badannya terasa nyeri, ia terus gerak menggeserkan kursinya.

Agatha yang berada di samping Adriana menoleh, melihat wanita itu tidak bisa diam. "Lo kenapa, Ri? Dari tadi gue perhatiin kek gak nyaman banget?" Kata Agatha, menyimpan pena nya di meja.

Adriana menggeleng. "Enggak tau." Jawab Adriana sembari menopang dagunya di meja.

Agatha melihat leher jenjang Adriana yang putih itu memerah, memar seperti bekas pukulan. Dengan hati-hati Agatha bertanya. "Ri?" Agatha meminggirkan rambut Adriana yang menghalangi lehernya.

Adriana terkejut, ia langsung menutup lehernya. "Tha, lo ngapain?" Tanya Adriana.

"Ri, lo--"

"Gue cuma salah posisi tidur!" Sentak Adriana, tangannya gemetar.

Agatha yang mendengar sentakan Adriana mengerjapkan matanya, dan mengangguk. "O-oh, salah tidur ya." Ucap Agatha tersenyum kaku.

"G-gue ke toilet dulu." Ucap Adriana, lalu melenggang keluar kelas.

Tak lama, Mela dan Dalia masuk ke dalam kelas. "Riri mana, Tha?" Tanya Mela.

Agatha diam. "Tha, woi!" Teriak Dalia mengguncang tangan Agatha.

"Hah, apa?"

Mela dan Dalia saling pandang. "Lo gak denger kita ngomong?" Tanya Mela, Agatha menggeleng.

"Riri mana?" Tanya Mela lagi.

"Ke toilet." Dalia dan Mela ber 'oh' ria.

Agatha masih memikirkan sikap Adriana tadi. Agatha yakin, Adriana pasti menyembunyikan sesuatu. Ternyata, ia belum kenal Adriana lebih jauh. Selama ini, Agatha dan yang lain belum mengetahui sifat asli dari wanita itu.

Sifatnya yang tidak bisa ditebak.

****

Bel pulang sudah berbunyi sedari tadi, namun sekolah masih tetap ramai. Adriana dkk berjalan di koridor untuk menuju parkiran bersama.

"Ca, Relda udah pulang?" Tanya Mela pada teman sekelasnya.

Clarissa mengangguk. "Mereka mah udah pulang duluan kali, pas jamkos." Jawab Clarissa.

Mela membulatkan matanya. "Hah? Mabal?" Clarissa mengangguk.

Mela menghela nafasnya kasar, ia duduk di koridor kelas. "Sumpah ya, nyebelin banget tau gak?!" Gerutunya.

"Kenapa?" Tanya Agatha. "Dia udah janji mau nemenin gue seharian." Katanya.

"Masih ada hari esok, lagian gampang entar pulang sekolah bisa 'kan?" Ucap Dalia heran.

Mela memutar bola matanya. "Gak gitu, Del. Kalo pulang dulu bisa nge rap Mami gue. Mana ini hari anniversary gue lagi!" Kesalnya.

Double'A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang