Berteman sama aku di instagram yuk @shafafdlhptr_ follback, dm aja yaa..
.
SMA Angkasa sedang panas-panasnya dengan berita bahwa King of Angkasa tumbang tak berdaya akibat pertengkarannya dengan Agam.
Meskipun beritanya simpang siur. Ada yang mengatakan Adya diserang oleh musuh, ada juga yang mengatakan bahwa Adya bertengkar dengan Agam dan yang lebih panasnya Adya diserang oleh preman karena melindungi Adriana.
Pembicaraan itu semua terdengar langsung oleh si tokoh utama yang saat ini sedang di bicarakan. Adriana tidak merasa risih, dan menghiraukan mulut-mulut jahanam yang membicarakan dirinya.
"Waw!!" Seseorang menghalangi jalan Adriana yang akan pergi ke kantin. Dia bertepuk tangan sembari menatap dirinya remeh dan sinis.
"Gak ada kapoknya ya, lo semua lindungin nih cewek! Padahal udah dapet korban, masih aja lo pada lindungin cewek urakkan ini!" Tunjuknya pada Adriana. Dia berkata pada kelima laki-laki yang berada di belakang Adriana.
Adriana menoleh ke belakang, disana Gio, Akbar, Rifki, Danish dan Relda berdiri seperti pengawal yang siap menjaga tuan putrinya.
"Ngapain?" Tanya Adriana, ia tidak suka dirinya menjadi pusat perhatian terus menerus karena perlakuan kelima laki-laki itu.
Saat di rumah sakit, Gio dan yang lain berjanji akan melindungi Adriana disaat sang ketua tidak bisa berada di samping wanita itu.
Danish berjalan dan maju, mensejajarkan tubuh tegap nan tingginya dengan Adriana. Tatapan dingin, serta tangan yang ia masukan ke dalam saku celana abu-abunya menjadi pandangan baru buat mereka yang melihatnya. Danish begitu sangat tampan, sangatt!!!!
"Bilang aja kalo iri, gak usah cari perkara yang enggak-enggak, bitch!" Sarkas Danish, ia bukan membela hanya saja benci pada perlakuan dan sifat wanita di hadapannya ini.
"What??!!! Bitch?!!" Ulangnya terkejut, tidak terima dengan perkataan Danish.
Wanita itu adalah Manda, adik kelas yang sering mencari kesalahan orang termasuk Adriana. Karena saat ini yang sering mengganggu Adriana adalah Manda bukan lagi Selly.
Jari Manda menunjuk wajah Adriana. "Dia yang bitch!!" Sentaknya. Adriana membiarkan jari telunjuk wanita itu berada di hadapannya.
"Wahh, jari lo mau gue patahin hah?!!" Mela berjalan cepat dan langsung mendorong jari Manda.
"Heh, cabe cabean! Sopan sama yang lebih tua!" Lanjut Mela geram, tangannya berkacak pinggang. Marah seperti ibu kost yang sedang menagih bulanan.
"Rel, cewek lo bener-bener. Sangarnya bukan main." Bisik Akbar pada Relda.
"Gue kebayang kalo lo berumah tangga sama si Mela. Rumah lo kosong melompong kalo lo buat dia marah Rel, asli!!" Sahut Rifki ikut menyambung pembicaraan keduanya. Relda hanya tersenyum tipis, ikut membayangkan apa yang barusan Rifki katakan.
Manda tertawa merendahkan. "Gue sopan sama yang lebih tua? Asal lo tau ya Mel, gue seumuran sama lo semua, gak usah lo bicara soal kesopanan sama yang lebih tua!" Ucapnya belagu, tangannya bersedekap.
Umur bukan jadi penentu buat kita lebih sopan atau tidak. Mau semuran, senior ataupun junior. Tua ataupun muda, bagi kita attitude dengan kesopanan itu perlu kita terapkan.
"Seenggaknya kalo kita seumuran, lo terapin attitude lo ya cabe! Nancapin duri kok ke diri sendiri, keren lo Man!" Ucap Dalia yang jengkel mendengarnya.
"Oh iya, gue ingetin deh kalo gitu. Lo kan gak naik kelas ya waktu kelas sepuluh." Kali ini Agatha membuka suara.
Bola mata Manda melebar, tangannya terkepal. "G-ga-gak usah so tau lo! Gue bisa aja laporin lo ke--" Mela maju dengan kedua tangan masih di pinggang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double'A [END]
Roman pour Adolescents[ 𝘽𝙐𝘿𝘼𝙔𝘼𝙆𝘼𝙉 𝙁𝙊𝙇𝙇𝙊𝙒 𝙎𝙀𝘽𝙀𝙇𝙐𝙈 𝙈𝙀𝙈𝘽𝘼𝘾𝘼! ] BURUAN BACA SEBELUM DI REPUBLISH!!! ~ - Ketika Kita Bersahabat Dengan Sebuah Luka - Adriana Albertina, sesuai dengan namanya dia adalah wanita pemberani yang dikenal banyak masyara...