13 - Kecurigaan Phoenix

2.9K 197 10
                                    

Happy Reading!

Ig: @shafadlh.ptrr_

Jangan lupa votenya! Enjoy💚

.

"Adya!"

Teriak Rio di ambang pintu UKS. Mereka semua yang berada di UKS menoleh secara bersamaan.

"Apa?" Tanya Adya.

"Agam, Gio, sama Danish di serang! Mereka lagi ngelawan di depan sekolah dibantu anak Phoenix yang lain." Kata Rio.

Dengan cepat Adya bergerak berlari keluar dari ruangan itu, disusul Rifki, Relda dan Akbar.

Pak Kodrat dan Bu Siska datang ke UKS. "Gimana?" Tanya Bu Siska.

"Adriana udah diobatin kok, Bu. Cuma Sheina masih belum sadar." Kata Agatha.

"Apa siswa Angkasa mempunyai musuh?" Tanya Pak Kodrat.

Agatha, Mela, Clarissa dan Dalia terdiam. Guru Angkasa masih belum tahu soal Geng Phoenix.

"Kita gak tahu, Pak." Jawab Clarissa.

"Baik, kalo gitu. Adriana, kamu istirahat dulu disini." Kata Bu Siska, Adriana mengangguk.

"Kami permisi dulu, mau memberitahu siswa yang lain agar tidak keluar dari area sekolah." Pamit Pak Kodrat.

"Iya, Pak." Ucap mereka.

Adriana gelisah, banyak pertanyaan di kepalanya. Ia memang tidak tahu tentang Geng Phoenix.

Ia sudah biasa dengan serangan seperti ini di sekolah lamanya. Tak heran, jika Adriana saat ini malah memikirkan bagaimana caranya ia keluar dari ruangan ini dan membantu mereka yang sedang melawan di depan.

Mela yang melihat raut wajah Adriana gelisah, bertanya. "Ri, kenapa? Kayak gelisah gitu?" Tanyanya.

Adriana menggeleng. "Eng-enggak, gak apa-apa." Jawabnya gugup.

"Em, guys! Gue ke toilet dulu ya." Kata Adriana.

"Gue temenin." Ucap Clarissa. "Gak usah, gue bisa sendiri kok." Adriana menolak tawaran Clarissa.

"Loh, Ri. Lo belum juga pulih, takutnya lo pusing terus pingsan gimana?" Ucap Dalia khawatir.

"Gak, Del. Gue bisa, kalian tungguin aja Sheina." Ucap Adriana keukeh.

Mereka mengangguk pasrah. "Iya deh, hati-hati. Kalo ada apa apa telpon aja." Kata Mela.

Adriana mengangguk, setelah itu dia melenggang keluar. Adriana melihat ke belakang, mengecek bahwa mereka tidak mengikutinya.

Merasa sudah aman, Adriana langsung berlari melompat, melewati tanaman yang berada di tepi koridor.

Ia terus berlari ke tengah lapangan menuju gerbang depan Angkasa.

Adriana melihat, di dekat gerbang ada tiga orang yang menjaganya. Ia tidak kenal, dengan orang itu.

Tetapi dia terus berlari, berusaha keluar gerbang. "Hei!" Teriak siswa yang menjaga gerbang.

Double'A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang