14 - D 1765 ER

2.9K 185 8
                                    

Happy Reading!

Ig: @shafadlh.ptrr_

Enjoy, budidayakan vote setelah baca 💚

.

Matahari mulai terbenam, semua orang ingin lebih cepat sampai dirumahnya masing-masing. Ingin mengakhiri aktifitasnya untuk beristirahat, mengisi tenaga, untuk beraktifitas di hari esok.

Warce saat ini di penuhi oleh sekumpulan anak muda. Tidak hanya anak Angkasa, banyak dari sekolah lainnya.

Berbagai macam mereka lakukan, ada yang makan, mabar, ngegosip, dan ada juga yang saling menukar nomor telpon ceweknya.

Gak ada otak emang!

"Ce, mie goreng plus telor ya!" Teriak Rifki.

"Siap, Ki!" Balas Ence.

Rifki, Relda, Danish dan Akbar berada di satu meja khusus anggota inti.

Mereka sedang mengisi perutnya. Sembari menunggu yang lain yang belum sampai.

"Nih ye, mie gorengnya." Ence menyodorkan piring di meja Rifki.

"Makasih, Ce." Ucap Rifki, Ence mengangguk ia duduk dekat Relda.

"Eh, ngomong-ngomong nih ya. Cewek yang waktu itu kesini dia siapa nya Adya sih?" Tanya Ence tiba-tiba.

"Siapa, Ce? Cuman Ence aja disini yang cewek." Celetuk Akbar.

Pletak!

"Lu ye kalo ngomong kagak pernah di saring!" Ence memukul kepala Akbar pakai centong.

Akbar mengusap kepalanya. "Ce, sakit kali. Akbar cuma bejanda kok, serius banget." Adu Akbar kesakitan.

"Becanda woi, bejande! Demen banget lo gonta ganti!" Sahut Relda, Akbar hanya mencibir.

"Hellow! Kembaran Jungkook datang, yuhuuuu!" Teriak Gio, ia masuk bersama Adya dan Agam.

Semua menoleh ke arah pintu. "Pede lu kembaran Jungkook! Muka kek kanebo kering aja kepingin di samain sama muka idol!" Ucap Danish sewot

Anak-anak yang lain tertawa mendengarnya, entah kenapa mereka selalu mencairkan suasana. Membuat mereka nyaman berada di dekatnya.

"Sewot amat! Seterah gue dong!" Ucap Gio.

Mereka langsung menduduki tempat khusus anggota inti.

"Biar cepet, semuanya kumpul dulu." Kata Adya dengan wajah serius.

Mereka mengangguk, mencari tempat yang nyaman. Mata Adya bergerak ke kanan dan ke kiri, memantau anggotanya. Adya menghitung anggota yang kumpul saat ini lumayan banyak.

Setelah selesai, Adya mulai membuka suaranya. "Oke," Adya menghela nafasnya.

"Kita kumpul disini bakal bahas kejadian tadi siang. Sesuai perkataan gue tadi." Ucap Adya.

"Sebelumnya ada yang pernah pake handband Phoenix saat keluar tidak dalam acara khusus?" Tanya Adya.

Anak-anak yang lain saling pandang, mereka semua menggeleng. "Enggak ada, Bang. Kita pakai handband sesuai perintah." Kata Tyas, mewakili anggota yang lain.

Double'A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang