Happy Reading!
Ig: @shafadlh.ptrr_
Enjoy💚 Votenyaa..jangan lupa setelah baca.
.
Deru knalpot motor sport membisingkan perjalanan kota Bandung malam ini. Di pimpin oleh motor paling depan, mereka mengelilingi kota Bandung, di hari sabtu malam.
Ini pertama kalinya bagi mereka memberanikan untuk keluar wilayah. Dan, pemimpin yang tegas dan berani mengambil resiko.
Hanya suara kendaraan motor yang terdengar. Mereka menjalankan motornya dengan kecepatan sedang. Mereka hanya menikmati suasana malam dengan hati yang begitu gembira.
Saat tikungan, motor dari belakang menyalip. Tetapi, bukan dari barisan anggota. Motornya menikung dengan sangat tajam, sikunya sangat dekat dengan aspal bahkan menempel membuat jacket yang ia pakai robek di bagian sikunya.
Ban depan motor itu, mengenai ban motor belakang yang ada di depan. Membuat motor itu oleng, dan terjatuh ke arah kiri.
Sreekkk!!
Brukk!!
Motor yang berada di belakang, mengklakson. Mereka melihat kejadian itu secara live. Memberhentikkan motornya dan menghampiri sang pemimpin.
Anggota dari geng motor itu, langsung menghajar orang yang sudah membuat pemimpinnya jatuh. Mereka menghakimi, karena kesal. Bisa-bisanya, ia berkendara seperti orang kesetanan.
"Berhenti!" Teriak ketuanya, mereka berhenti sesuai perintah.
"Kenapa berhenti? Dia udah bikin lo jatuh!" Kata anggotanya.
Mereka membuka helm orang itu dengan paksa. Orang itu sedikit memberontak, tetapi ia kalah karena di kepung.
Helmnya terbuka, dia terkejut saat wajahnya terlihat begitu jelas. Dia sangat mengenali orang itu.
"Lo bisa berkendara?" Tanyanya pada orang itu.
Orang itu diam, lalu mengangguk dengan cepat. "Lo tau, gimana cara berkendara yang baik?" Tanyanya lagi.
Orang itu mengangguk lagi. "Terus kenapa?! Udah tau ini tikungan, kenapa lo nyalip, hah? Lo tau 'kan gimana resikonya?" Ucapnya dengan sangat sabar, menahan amarah.
Orang itu gugup, dia gemetar. Baru kali ini ia melihat leader, seorang cewek. Tetapi ia tidak bisa melihat wajahnya, karena orang yang ia buat jatuh tidak membuka helmnya.
Dari nada bicaranya, terkesan tajam. Hatinya tidak pernah takut seperti ini, bahkan hanya karena cewek ia gemetar.
"S-ssorryy.." Ucapnya gugup.
Terdengar dengkusan darinya. "Lepasin aja!" Katanya.
"Capcans!" Protes anggotanya.
Anggotanya memanggilnya dengan sebutan Capcans (Captain Cans). Awalnya ia tidak menerima, karena itu berlebihan. Tetapi, mereka tetap memanggilnya seperti itu karena terbiasa. Akhirnya ia tidak mempermasalahkannya dan memperbolehkannya.
"Lo gimana sih? Masa orang kayak gini di biarin lepas gitu aja?"
"Bener tuh, Cap!" Sahut yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double'A [END]
Teen Fiction[ 𝘽𝙐𝘿𝘼𝙔𝘼𝙆𝘼𝙉 𝙁𝙊𝙇𝙇𝙊𝙒 𝙎𝙀𝘽𝙀𝙇𝙐𝙈 𝙈𝙀𝙈𝘽𝘼𝘾𝘼! ] BURUAN BACA SEBELUM DI REPUBLISH!!! ~ - Ketika Kita Bersahabat Dengan Sebuah Luka - Adriana Albertina, sesuai dengan namanya dia adalah wanita pemberani yang dikenal banyak masyara...