44 - Di kepung Redblack

1.7K 115 10
                                    

.

"BOS ADRIANA BARU AJA KELUAR PARKIRAN!!"

Remon menyeringai, mendengar teriakkan dari anak buahnya yang menguntit Adriana di depan gerbang sekolah. "Cabut!" Intruksi Remon pada anggotanya.

Segerombolan motor, menyalakan mesin motornya dan menciptakan suara knalpot yang riuh membuat semua pengendara baik orang yang berlewat bergidik ngeri.

Mengendarai dengan kecepatan di atas rata-rata bisa menyusul motor yang Adriana tumpangi. Gadis itu tidak menyadari bahwa, ia sedang diikuti oleh Geng Motor Redblack.

Hingga, saat pertigaan dan Adriana membelokkan arahnya ke kiri. Ternyata dua anggota Remon sudah menyegat, menghalangi akses jalan Adriana yang akan dia lewati.

Motor Adriana berhenti, ia melihat ke kaca spionnya. Benar saja dugaan Adriana, bahwa ia sekarang di kepung banyak motor.

Adriana turun, menghembuskan nafasnya dalam. Ia berjalan sembari membuka helmnya, mendekati Remon dan beberapa anggota dibelakangnya yang sudah berjajar rapih.

"Mau lo apa lagi?" Ucap Adriana, dia melempar helmnya kepada Remon yang langsung disanggap oleh laki-laki itu.

"Wihh, semenjak lo gaul sama cowok sok jagoan itu jadi lebih pemberani?" Jawab Remon meremehkan, sedari dulu Adriana memang pemberani. Jika mengingat Remon mendatangi Adriana saat di tepi sekolah itu karena ingatan Adriana yang membuatnya lemah dan trauma.

"Sungut, banyak bacot lo!" Ketus Adriana tajam.

"Santai, gua cuma mau ajak lo balikan kok. Pasti mau lah ya, orang lo udah gak suci karena gua. Ya gak, cok?" Ucapnya pada sekawannya.

"Yoi, siapa yang mau sama cewek modelan bekas kayak dia?" Sahut Doni, tangan kanan Remon.

Adriana mengepalkan tangannya kuat, hatinya sedikit nyeri mendengar perkataan laki-laki yang dulu sangat ia percayai ternyata sangat tidak punya rasa kemanusiaan. Dan juga, perkataan Remon yang sama sekali tidak ada benarnya.

Jika rumor hoax dari Remon tersebar, bagaimana nasibnya nanti? Apa orang-orang terdekatnya akan percaya pada dirinya? Atau sebaliknya, mereka akan percaya kepada laki-laki bejad di hadapannya ini?

"Shut up! Gue udah sabar sama sikap lo selama ini. Jangan pernah, lo nyebarin omong kosong lo yang gak guna itu!!" Sentak Adriana.

"Loh, fakta Ri! Lo lupa ya? Apa mau gua ingetin lagi?" Remon semakin menyebalkan membuat Adriana menghajar, menampar wajah laki-laki itu.

PLAKK!!

"Dan perlu gue ingetin juga, gue gak terpengaruh sama omongan najis lo!! GAK AKAN PERNAH DALAM HIDUP GUE BUAT BALIK SAMA LO LAGI!!" Ujarnya.

"Mungkin, bukan gue yang lupa. Tapi lo yang lupa, lupa sama cewek gila yang sebenernya udah gak suci dan hamil--"

PLAKK!!

Kini tangan besar dan kekar Remon yang menampar wajah cantik Adriana. "Gak usah banyak bacot lo lacur!!"

Tangan Adriana terkepal, mengusap pipinya dulu yang memanas kemudian membogem wajah Remon sampai terjungkal ke belakang. "Boss!!" Pekik anggotanya.

Terpancar raut wajah amarah dari beberapa anggota Remon. Adriana yang melihat itu, menyeringai dan berkata. "Mental yupi, bos lo ini!! Bawa gih, jauh-jauh dari hidup gue. Gak malu lo pada lawan cewek yang gak sepadan, keroyokan lagi?" Adriana mendecih, "Lebih baik gangbang aja sama lucinta!"

Semua terpancing oleh perkataan Adriana. Mereka emosi, namun menahannya. Satu orang mendekati Adriana. "Berani banget lo ngomong gitu! Lo aja gimana yang kita gangbang?" Ucapnya dengan senyum seringai.

Double'A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang