30 - Ketemu Papa

2.2K 160 2
                                    

.

Mobil yang dikendarai Adya memasuki perkarangan rumah besar bernuansa modern

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil yang dikendarai Adya memasuki perkarangan rumah besar bernuansa modern. Adriana masih berada di mobil yang sama. Wanita itu terlelap di mobil Adya sedari tadi, mungkin karena ia lelah.

Adya melirik ke samping, kemudian beralih menatap Agam. "Gimana Gam?" Tanya Adya.

Agam mengedikkan bahunya tidak tahu. "Gue masuk dulu, lo tunggu disini." Ucap Adya sembari membuka seatbelt, kemudian keluar dari mobil.

Di mobil hanya Agam dan Adriana. Wanita itu masih tertidur. Agam kembali pada ponselnya, membuka grup chat berisi teman-teman lainnya.

Selang waktu beberapa menit Adya kembali. "Masuk Gam, bokap gue belum pulang." Katanya, Agam mengangguk dan keluar dari mobil, dia berjalan masuk ke dalam rumah.

Adya menatap Adriana, kemudian menarik nafasnya. "Ri, bangun Ri." Tubuh wanita itu hanya menggeliat.

"Kebo banget anjir tidurnya." Gerutu Adya, dia keluar berjalan ke depan dan membuka pintu sebelahnya.

Badannya membungkuk, membuat wajahnya saat ini sangat dekat. Adya bisa melihat wajah cantik Adriana dari dekat. Dia akui, wanita ini memang sangat cantik bila dilihat sangat dekat seperti ini. Dengkuran nafas Adriana, menerpa wajahnya. Adya membopong tubuh Adriana, membawanya masuk ke dalam.

Adya berjalan sembari menggendong Adriana menuju kamar tamu. Dia memilih lewat lift supaya lebih gampang. Rumah Papa Adya cukup besar, mengingat status orang terpandang sepertinya akan sangat mudah.

Adya sudah lama tidak mendatangi rumah ini. Terakhir kali, dia berada di rumah ini saat berumur 7 tahun. Dia memilih tinggal bersama Vanya di Bandung.

Adya membuka pintu putih itu dengan kakinya. Berjalan, mendekati kasur dan merebahkan tubuh Adriana di sana. Adya menghela napasnya, kemudian duduk di tepi kasur.

"Berat sumpah!" Ucapnya dengan nafas tersenggal.

"Bokap lo gak bakal ribet, lo bawa cewek ke rumah?" Ucap Agam berada di ambang pintu dengan tangan melipat.

Adya menoleh lalu menggeleng. "Enggak tau." Jawabnya.

Dia bangkit dari duduknya, berjalan mendekat ke arah pintu. "Gue mau mandi dulu, lo tungguin tuh cewek takutnya liar." Kata Adya berlalu sembari cekikikan.
Agam mendelik tajam, dia menutup pintu dan berjalan menyusul Adya.

****

Tidur Adriana terusik, karena AC yang sangat dingin. Perlahan matanya membuka, pertama kali yang dia lihat langit-langit polos.

 Perlahan matanya membuka, pertama kali yang dia lihat langit-langit polos

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Double'A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang