Happy Reading Guys💕
Jangan lupa vomentnya ya, jangan jadi silent riders!!
Boleh kasih kritikan dan sarannya..
IG: @shafadlh.ptrr_
Enjoy✨
.
Malam ini semakin larut, tidak ada yang berani berbicara. Adya yang fokus pada jalannya, dan Adriana bergulat dengan pikirannya karena kesal terhadap laki-laki dihadapannya ini.
Hingga hanya ada keheningan di antara mereka, pepohonan yang terlihat berlari membuat Adriana sadar bahwa Adya menjalankannya dengan kecepatan yang standar.
Sedangkan Adya yang fokusnya mulai terbagi karena merasa heran dengan wanita di belakang ini. Mengapa dia tiba tiba di keroyok oleh orang orang seperti tadi?, Belum lagi Adriana yang berbeda dengan wanita lain.
Adriana terus saja mengumpat dalam hati mengatai laki-laki dihadapannya yang menurutnya menyebalkan. Tanpa sadar motor yang dikemudikan oleh Adya berhenti disalah satu rumah mewah bernuansa klasik.
Adriana tersadar dan mengernyitkan dahinya, bagaimana bisa Adya mengetahui rumahnya?
"Masih betah, berduaan sama gue?" Tanya Adya.
"Kenapa lo bisa tau ini rumah gue?" Tanya Adriana balik.
"Gak penting, buruan turun." Titah Adya.
Adriana turun dari motornya dengan kesal.
"Udah sono, pergi!" Usir Adriana ketus.
Adya menyalakan motor Adriana kembali, namun ditahan oleh Adriana.
"Eh, eh. Ngapain lo? Ini kan motor gue!" Ucap adriana.
"Motor lo gue bawa, setelah motor gue selesai gue balikin ni motor." Jawab Adya.
Adriana membulatkan matanya, kalau motor nya di ambil oleh Adya, bagaimana nasib dia berangkat sekolah? Dia punya mobil sebenarnya, namun Adriana sangat malas jika memakai mobil. Apalagi kalau ayahnya bertanya tentang kenapa dia memakai mobil, lalu kemana motornya.
"Terus gue berangkat sekolah naik apa?" Tanya Adriana menunjuk dirinya sendiri.
"Banyak angkutan umum." Jawab Adya enteng.
"Gak! Enggak bisa, ini kan motor gue!" Teriak Adriana.
"Ini jadi motor gue, selama motor gue belum bener!" Jawab Adya dengan penekanan.
"Gila lo!" Celetuk Adriana.
"Gak tuh." Adya mengedikan bahunya.
Adriana mengepalkan tangannya kuat-kuat, menatap Adya dengan tajam. Adya pun tak kalah, tajam menatap Adriana.
"Cowok rese!"
"Cewek rese!"
Ucap mereka berbarengan, setelah mengucapkan itu mereka terdiam.
"Oke, gini aja. Lo gue anter jemput pake ni motor." Tawar Adya dengan menaikkan sebelah alisnya.
"Gimana?" Lanjut Adya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double'A [END]
Подростковая литература[ 𝘽𝙐𝘿𝘼𝙔𝘼𝙆𝘼𝙉 𝙁𝙊𝙇𝙇𝙊𝙒 𝙎𝙀𝘽𝙀𝙇𝙐𝙈 𝙈𝙀𝙈𝘽𝘼𝘾𝘼! ] BURUAN BACA SEBELUM DI REPUBLISH!!! ~ - Ketika Kita Bersahabat Dengan Sebuah Luka - Adriana Albertina, sesuai dengan namanya dia adalah wanita pemberani yang dikenal banyak masyara...