15

1.1K 125 4
                                    

Selamat membaca

¥¥¥¥

Hai, Sakura chan!!

Sakura langsung menoleh kebelakang karena merasa ada yang memanggil namanya.
Dan ternyata benar, terlihat gadis dengan rambut hitam yang dikuncir kebelakang tengah berlari hendak menghampirinya.

"Hinata, jangan berlarian seperti itu. Aku sudah dengar kalau itu kau." Ucap Sakura memperingatkan Hinata.

Hosh...hosh...hoshh.

Hinata tersenyum sambil ngos-ngosan karena kelelahan berlari. "Ahahah, habisnya aku tidak sabar ingin menanyakan sesuatu pada dirimu." Jawabnya sambil tersenyum kikuk.

"Sudah-sudah! Sekarang mumpung aku belum kekelas, lebih baik kau tanyakan apa yang ingin kau tanyakan padaku."

Hinata menarik nafasnya dalam-dalam agar lebih santai lagi dan tidak terburu-buru. "Anone, kenapa kau tidak bilang kalau kau sudah punya calon Suami Sakura-chan." Turah Hinata.

Hah!

Mata Sakura terbelalak kaget mendengar apa yang dikatakan gadis itu. Pasalnya calon suami apa yang dia katakan. Bahkan gadis itu masih tidak memiliki niat untuk menikah.
Tapi kali ini, dia dikejutkan dengan tuduhan Hinata kalau dia telah memiliki calon suami.

"Hinata! Kau pasti sakit. Ayo, aku akan mengantarmu ke UKS!" Ucap Sakura sambil menempelkan telapak tangannya dijidat Hinata.
"Duh- siapa yang sakit sih Sakura-chan!" Titah Hinata dengan melepaskan telapak tangan Sakura.

"Aku sama sekali tidak sakit! Aku tau kau hanya malu untuk mengakuinya tapi, tidak-apa kalau kau malu." Sambungnya.

"Hinata aku sama sekali tidak mengerti maksudmu! Dan aku tidak memiliki calon suami. Boro-boro calon suami, pacar saja aku tidak punya." Celoteh Sakura.

Sakura bersikeras pada hinata kalau dirinya tidak memiliki calon Suami apapun itu.
Hinata terlihat sedikit bingung, pasalnya saat melihat ekspresi Sakura yang sangat meyakinkan kalau dirinya mengatakan hal yang sebenarnya.

T-tapi kan orang itu bilang......

"SAKURA!" Panggil seseorang yang tiba-tiba.

Sakura pun menoleh kearah sumber suara tersebut. Dan ternyata orang itu adalah tukang administrasi di kuliahnya yang sempat memarahi Sakura waktu lalu.
Sakura memiliki firasat kalau dirinya bakal ditagih lagi.

'Pasti mau nagih uang pelunasan sekarang, duhh gimana ini? Ah- sudahlah aku pasrah saja' -batinnya

"Maaf pak, tapi aku masih belum mendapatkan uang buat mbayar kuliahnya, jadi aku pasrah saja untuk tidak mengikuti ujian kali ini." Dengus Sakura.

"Bukan itu! Tapi, tolong maafkan perkataan burukku di tempo hari lalu ya nona Sakura." Jelasnya.

"Apa maksud anda pak? Kenapa anda tiba-tiba minta maaf."

"Ya kalau aku tak minta maaf, tuan Uchiha itu akan menutup Universitas ini."

U-uchiha?

Sakura memandang raut tukang administrasi itu dengan tatapan kebingungan.

"Uchiha siapa maksud anda pak?" Tanya Sakura.

"Aduh gimana sih! Tentu saja Uchiha Sasuke. Pengusaha termuda yang terkenal dimana-mana. Orang itu telah membayar semua tanggungan kuliahmu senilai 20 juta." Jelasnya.

𝐈'𝐦 𝐧𝐨𝐭 𝐜𝐢𝐧𝐝𝐞𝐫𝐞𝐥𝐥𝐚 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang