****
5 hari kemudian....
Malam dingin berdesir meniup bulu kuduknya.
Mata sayunya tak kuasa membendung air mata dan segala rasa kerinduan.
Mereka dipisahkan dengan kedua jarak yang membentang jauh diantara mereka.
Hingga keduanya merasakan suasana hati yang tak menyenangkan disetiap hembusan nafasnya.
Sosok tinggi tegap itu berulang kali menghela nafas dan duduk diantara tepi danau erie yang terkenal tepatnya ada di amerika serikat sana.Hidungnya yang merah karena menahan hawa dingin yang menusuk dikulitnya.
Sejak kedatangannya ia sama sekali tak diizinkan oleh ayahnya untuk memiliki nomor internasional. Itulah sebabnya jika ia masih belum bisa menghubungi sakura.
Ia terlihat khawatir dan cemas membayangkan gadisnya yang menunggu kabarnya disana.
Sasuke geram dan jengkel lalu meremas poselnya kuat-kuat hingga berbunyi sebuah retakan kecil di layarnya."Sial!" Umpatnya.
"Maaf sakura, untuk saat ini kumohon bersabarlah sedikit lagi untuk menungguku"
Malam pun semakin dingin hingga sasuke memutuskan untuk kembali kedalam mansion ayahnya.
Ia membuka mantelnya dan menggantungnya di dekat perapian agar sedikit hangat.
Kemudian, ayahnya mulai menghampiri putranya yang menatap perapian sambil menepuk pelan pundak putranya."Apa yang kau fikirkan?"
"Aku ingin segera membereskan hal yang ada disini agar aku bisa pulang kerumah."
"Hah.... dasar kau ini, baru 5 hari kau sudah merindukan rumahmu. Biasanya kau kan jarang ada dirumah saat ayah mengurusi bisnis ayah dulu dijepang." Ledek Fugaku
"Kau selalu pergi dan baru pulang pagi-pagi sekali. Hahahah dasar aneh." Sambungnya diselingi tertawa.
Sasuke merasa sedikit jengkel karena ayahnya tiba-tiba menyindir dirinya.
Meskipun ia mengakui jika semua yang dikatakan ayahnya memang benar. Jika Sasuke memang jarang pulang saat usianya berumur 20 tahun.
Ia selalu pergi malam hingga besok pagi baru dia akan kembali. Karena Sasuke sering berselisih dengan ayahnya yang selalu sibuk dan tidak ada waktu untuknya jadi saat mereka mulai bertengkar, Sasuke pun langsung pergi dari rumah dengan alasan pergi menginap dirumah temannya.Merasa tak tahan, Sasuke pun berdiri dan langsung membalikkan badannya menghadap ke ayahnya.
"Ayah, ini sudah malam. Kenapa ayah tidak tidur saja biar besok tidak terlalu lelah." Celetuk Sasuke.
"Eh tumben kau perhatian sekali." Fugaku terheran-heran.
"Bersyukurlah jika akhir-akhir ini aku selalu menuruti permintaanmu. Dan kumohon, jangan ubah suasana hatiku ini menjadi lebih buruk." Kata Sasuke dengan datar.
"Tidurlah, ini sudah malam!" Sambung pria itu yang langsung pergi meninggalkan ayahnya.
****
Dan keesokan paginya, Sasuke dan juga fugaku telah bersiap-siap untuk pergi menemui seseorang yang telah menunggunya di lobi hotel.
Penampilan Sasuke begitu rapi dan berwibawa. Dimana ia selalu memakai jas hitam dengan dalaman kemeja putih serta memakai jam tangan bermerek Dior yang mahal.
Mereka duduk berdua dengan elegan dan anggun juga berkharisma. Tak heran semua orang tertuju perhatiannya kepada kedua ayah dan anak itu.
"Apa teman ayah masih lama?" Tanya Sasuke.
"Hmm, sebentar lagi dia datang." Jawab Fugaku.
Dan ternyata benar, akhirnya sosok yang ditunggu-tunggu itupun datang juga.
Dimana ada seorang pria paruh baya yang digandeng oleh seorang wanita modis berambut merah menuju kearah mereka berdua.
Fugaku yang duduk itu langsung berdiri dan juga menyuruh sasuke untuk mengikutinya.
Mereka berdua bersalaman dan menyambut satu sama lain.
![](https://img.wattpad.com/cover/300010094-288-k229417.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈'𝐦 𝐧𝐨𝐭 𝐜𝐢𝐧𝐝𝐞𝐫𝐞𝐥𝐥𝐚
Romance"Kau benar-benar majikan yang menyebalkan dasar UCHIHAAAA!!!!" "Siapa yang kau bilang menyebalkan itu? dasar merah jambu!" begitulah hubungan antara majikan dan maid muda yang terpaksa memilih bekerja menjadi pelayan disalah satu keluarga konglomera...