39

390 49 2
                                    

****

"Permisi, biarkan aku lewat."

"Hei hati-hati nona, jangan berdesak-desakan!"

"M-maafkan saya tuan."

Sakura rela menyempilkan tubuhnya dikerumunan tamu undangannya. Dan untungnya tubuhnya yang ramping tidak terlalu membuatnya kesulitan.
Bahkan ia sempat kehilangan jejak dimana perginya sahabatnya itu.
Lalu, tiba-tiba matanya melihat ruangan yang baru saja dimasuki oleh pria pemilik museum tersebut.
Jadi sakura yakin jika Ino pasti ada didalam.

"Aku yakin, pria sok asik itu pasti telah membawa Ino ke ruangan itu." Batinnya.

Sakura sudah bertekad bulat dan langsung melangkahkan kakinya, tapi tiba-tiba sasuke langsung menarik tubuh Sakura dan mendekap mulutnya kemudian ia menyudutkan Sakura di tembok.

"Eumm hmppp."

"Lepaskan aku! Apa yang kau lakukan bodoh!"

"Kau yang bodoh, entah berapa lama aku mencarimu dikerumunan orang!" Celoteh Sasuke.

"Nye nye nye, itu adalah salahmu. Karena kau terlalu lambat untuk bertindak!" Cibir Sakura.

Sasuke mengusap wajahnya karena jujur ia sangat lelah menghadapi sifat gadis yang sangat keras kepala itu.

"Baiklah baik, sekarang tutup mulutmu dan lihat apa yang kau lakukan? Kenapa kau tidak memakai sepatumu?" Tanya Sasuke.

"Oh, tadi aku kesulitan berjalan jadi aku mencopotnya." Jawab Sakura santai.

"APAA! kau pikir berapa harga yang kudapatkan demi membelikanmu sepatu yang cantik agar kau bisa memakainya!" Geram Sasuke.

"Tch! Lagipula aku tidak menyuruhmu untuk membelikanku sepatu mewah." Sakura mencibir.

"Tapi setidaknya kau hargai aku sakura, karena aku berharap aku bisa terus memandangmu dengan memakai sepatu yang ku belikan."

Sakura terdiam sejenak kemudian, ia kembali memakai sepatu yang ia jinjing ditangannya agar Sasuke merasa sangat puas.

"Maaf." Tutur Sakura meminta maaf

"Hn, tak apa dan aku juga minta maaf karena aku sudah marah padamu." Jawab Sasuke.

Mereka berdua saling diam, hingga ada seseorang yang tiba-tiba memanggil nama marga Sasuke.

"Uchiha sasuke?"

Sasuke mengkernyitkan dahinya dan melihat siapa yang memanggilnya. Dan ternyata orang itu adalah Sai.
Sakura yang melihat sosok sai langsung berubah ekspresi menjadi dingin dan sinis.

"Uchiha-sama, apakah benar itu anda?" Tanya Sai.

"Bagaimana kau tau aku Uchiha Sasuke?"

"Hahah kau ini bicara apa, tentu saja aku tau. Kau adalah usahawan termuda dan sudah memiliki aset dimana-mana." Jelas Sai sambil memperlihatkan senyuman palsunya.

"Gila! Ternyata isu keluarga Uchiha yang terkenal kaya memang sangat benar dan nyata." Batin Sakura terkejut.

Sai masih tersenyum sedangkan Sasuke hanya memandang jengkel sosok Sai yang ada didepannya itu.

𝐈'𝐦 𝐧𝐨𝐭 𝐜𝐢𝐧𝐝𝐞𝐫𝐞𝐥𝐥𝐚 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang