57

337 41 2
                                    

****

Sasuke kini tangah berada diruangan Fugaku. Ia masih bingung dengan hal yang akan dibicarakan sang ayah dengannya.
Pria itu duduk tenang dan berusaha agar tetap santai. Namun entah mengapa firasatnya mengatakan jika ayahnya akan menyampaikan sesuatu yang tidak ia setujui, atau nantinya bakal ditentang olehnya.

Fugaku menarik kursi duduknya dan mulai duduk berhadapan dengan putranya.
Suasana nampak mulai serius karena fugaku mulai menatap Sasuke dengan tatapan dinginnya.

"Eum ayah, apa yang membuatmu tiba-tiba pulang dari Amerika?" Tanya Sasuke.

"Jadi kau penasaran apa alasan ayah tiba-tiba kembali hm?" Balik Fugaku bertanya.

"Aa iya, karena ayah tidak memberitahu semua orang dirumah. Aku saja sempat terkejut saat mengetahui ayah tiba-tiba pulang kerumah." Jelas Sasuke.

Fugaku mengangguk dan tertawa kecil.
Kemudian fugaku mengeluarkan sepuntung rokok dan menyalakannya dengan korek api.
Lalu Fugaku mulai merokok sejenak dan menghela nafas.

"Ayah, sudah ku peringatkan jangan pernah merokok lagi! Apa ayah ingin paru-paru ayah kambuh lagi hn?" Tegur Sasuke yang berusaha melarang ayahnya.

Fugaku menghisap Rokoknya dan mulai melirik ke arah putranya tersebut.

"Kenapa sasuke? Kenapa jika memang paru-paruku kambuh huh? Apa kau takut jika tiba-tiba ayah meninggal." Fugaku menentang teguran dari putranya dengan santai.

"Kenapa tiba-tiba ayah bicara begitu? Apa kau sudah bosan hidup dengan keluargamu sendiri?" Balas Sasuke dengan sedikit lantang.

Fugaku hanya diam dengan santai kemudian ia mematikan rokoknya dan membuangnya ke tempat sampah.

"Jadi, apa tandanya kau masih menyayangi ayahmu Sasuke?" Tanya Fugaku.

"Jangan konyol ayah! Tentu saja aku menyayangimu." Jawab Sasuke.

"Oh ya? Baiklah jika begitu aku yakin kau tidak akan menolak tawaran ini." Fugaku menghela nafasnya, kemudian ia tiba-tiba menghidupkan sebuah proyektor dan Sasuke melihat jika ayahnya menunjukkan sebuah diagram laporan bisnis milik ayahnya.

"Kau lihat ini!" Tunjuk Fugaku.

Sasuke dengan fokus memperhatikannya dan shock karena bisnis ayahnya tiba-tiba down dengan sangat drastis.

"Sekarang kau mengerti kan, Sasuke?"

"Tidak mungkin, bagaimana bisa seturun itu ayah!" Panik Sasuke.

"Apa semua orang tau jika bisnis ayah sedang berada diujung tanduk?" Sambungnya bertanya.

Fugaku menggeleng namun raut wajahnya sama sekali tidak menunjukkan kekhwatiran bahkan bisa dikatakan masih nampak santai.

"Tidak, tidak ada tau semua ini selain dirimu sasuke." Jelas Fugaku.

"Tapi jangan khawatir, karena semuanya telah normal kembali. Berkat seseorang yang sangat membantu bagi perusahaan ayah disana." Sambungnya.

Akhirnya sasuke bisa bernafas lega setelah mendengarnya .

"Syukurlah kalau begitu dan karena semuanya telah membaik, aku pergi sekarang." Kata Sasuke.

𝐈'𝐦 𝐧𝐨𝐭 𝐜𝐢𝐧𝐝𝐞𝐫𝐞𝐥𝐥𝐚 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang